RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gelagat Pj Gubernur Riau SF Hariyanto menjelang Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2024 mencuatkan isu bahwa dirinya akan memulai karier di panggung politik tersebut.
SF Hariyanto bahkan disebut-sebut telah restu dua partai besar untuk mendukungnya, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan perolehan 11 kursi dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6 kursi.
Apabila kedua partai itu mengusungnya, maka SF Hariyanto sudah memenuhi syarat maju Pilgubri dengan persyaratan 13 kursi. Meskipun perolehan kursi PDIP berpotensi "digoyang" oleh hasil Pemilihan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
Sesuai arahan MK, PSU untuk 31 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Kabupaten Rohul akan digelar hari ini, 29 Juni 2024.
Sementara itu, Pengamat Politik Rawa El Madi menilai peluang SF Hariyanto jika ditelaah tidak memungkinkan untuk maju Pilgubri. Apalagi, ia merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan bukan orang partai yang memiliki basis pendukung.
"Dia tidak memungkinkan untuk maju. SF Hariyanto, Abdul Wahid (Anggota DPR RI Dapil Riau terpilih periode 2024-2029 yang juga mendaftarkan diri sebagai Cagubri 2024), dan Septina Primawati (Anggota DPRD Riau dua periode) inikan satu gerbong. Mereka ini sama-sama dengan Ketuanya, pak Rusli Zainal. Dibandingkan dengan Septina dan Abdul Wahid, dia tidak punya peluang," ujarnya, Sabtu, 29 Juni 2024.
Ia menjelaskan, di Provinsi Riau, masyarakat yang aktif dalam proses Pemilu dan mau berpartisipasi mengikuti pencoblosan di TPS, mayoritas merupakan basis pendukung dan simpatisan kader ataupun partai politik (Parpol). Sementara, masyarakat non partai cenderung pasif.
"Jika ditanya basis pendukung, jelas Abdul Wahid dan Septina Primawati sudah punya dan sudah besar basis pendukungnya. Apalagi, Abdul Wahid sudah membuktikan dengan kemenangannya di Pemilu 2024 kemarin," jelasnya.
Menurutnya, SF Hariyanto memang terkesan memiliki niat untuk maju Pilgubri. Akan tetapi, ia tidak bisa mengambil keputusan sendiri.
"Dia memang mau maju itu, makanya sedang berusaha mendapatkan dukungan untuk mempengaruhi "gerbong" dia. Dia tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Dia bukan orang partai, masih ASN, jumlah pendukungnya masih "abu-abu" dan kalaupun dia punya banyak uang, saya rasa sekelas Syamsuar (Cagubri yang telah diusung oleh Golkar), Abdul Wahid dan Septina lebih banyak uangnya," jelasnya.
Lanjutnya, apabila kemudian SF Hariyanto pun benar-benar maju sebagai Cagubri, maka ia harus berhadapan dengan Syamsuar. Disamping itu, dirinya menilai Mantan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution juga akan menjadi pesaing beratnya.
"Selain Syamsuar, Edy Natar juga kan akan maju diusung oleh PAN. Kita menilai, kemungkinan yang maju adalah Abdul Wahid atau Septina, walaupun saat ini Septina belum terlihat," pungkasnya.