Pemprov Riau Siapkan 9.749,15 m2 Tanah untuk Flyover Simpang Panam

Taman-di-bawah-fly-over-sudirman.jpg
(Abimasarmansyah/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE - Pembangunan flyover Simpang Panam yang berada di Kecamatan Tuah Madani dan Kecamatan Binawidya terus digesa oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Pemprov Riau kini mematangkan persiapan pengadaan 9.749,15 m2 tanah untuk pembangunan flyover tersebut.

Dikutip dari Antara, Selasa, 25 Juni 2024 Pemprov Riau telah menetapkan letak dan luas tanah lokasi berada di Kecamatan Binawidya seluas 4.201,83 m2 dan Kecamatan Tuah Madani seluas 5.547,34 m2.

"Persiapan tersebut dijalankan setelah dilakukan Penetapan Lokasi (Penlok) pembangunan flyover tersebut dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman (PUPR-PKPP) Provinsi Riau sudah menerima surat penetapan lokasi pembangunan Flyover Simpang Garuda Sakti dari Pemerintah Kota Pekanbaru," kata Kepala Dinas PUPR-PKPP M Arief Setiawan kepada media di Pekanbaru, Senin.

Arief mengatakan, Kota Pekanbaru akan dibiayai APBD Provinsi Riau tahun 2024 sebesar Rp70 miliar untuk biaya ganti rugi lahan masyarakat yang terkena pembangunan flyover tersebut.



Menurut Arief, jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah akan berlangsung dari Mei-Desember 2024, sedangkan pekerjaan fisik proyek pembangunan flyover tersebut mulai 2025 hingga 2026.

"Rencana pembangunan flyover tersebut berada pada simpul jaringan transportasi jalan kolektor dan jalan arteri di kawasan aglomerasi kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Keberadaan flyover ini adalah untuk mendukung kelancaran arus transportasi yang sering macet karena volume arus kendaraan yang melintas khusus pada saat jam sibuk yakni pada pagi dan sore," katanya.

Sedangkan pengerjaan fisik jalan tersebut sesuai rencana dibangun dalam kondisi lurus dari jalan ujung utara HR Soebrantas ke Selatan HR Soebrantas arah Bangkinang 'interchange' jalan tol ruas Rengat-Pekanbaru yang berada di dekat simpang Garuda Sakti guna mendukung kelancaran arus barang dan orang sekaligus mendorong percepatan pengembangan aktivitas perdagangan dan jasa di kawasan tersebut.

"Untuk pekerjaan fisik pembangunan Flyover tersebut diprediksi akan memakan waktu dua tahun yakni mulai tahun 2025 sampai dengan tahun 2026,” pungkasnya. (ANTARA)