RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sampah menumpuk di belakang Kantor Gubernur Riau menjadi sorotan. Apalagi beberapa waktu ini berlangsung iven HUT ke-240 Pekanbaru di sekitar Jalan Cut Nyak Dien, Kota Pekanbaru.
Menurut pedagang sekitar, sampah tidak cuma dari lokasi iven, tapi juga dari lokasi wisata kuliner di sekitar Jalan Cut Nyak Dien dan Cut Mutia yang buka setiap malam.
Sampah tidak kunjung diangkut hingga Minggu 23 Juni 2024. Kondisi ini jelas tidak hanya membuat sampah menumpuk tapi juga menimbulkan aroma tidak sedap.
Tumpukan sampah itu mestinya tidak ada lantaran pengelola stand maupun pedagang kuliner sudah bayar pungutan. Mereka setiap hari dipungut pihak Forum Komunikasi Pedagang Wisata Kuliner (FK PWK).
Besaran pungutan sebesar Rp 3.000 untuk setiap pedagang kuliner. Namun sampah malah tidak diangkut dengan baik.
"Kami bayar iuran kebersihan setiap hari Rp 3.000, tapi sampah masih menumpuk. Padahal setiap malam kami masih terus berjualan," kata Nani, satu penjual minuman di kawasan kuliner malam, Jalan Cut Nyak Dien.
Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Reza Fahlevi angkat bicara soal kondisi sampah yang menumpuk di belakang Kantor Gubernur Riau. Ia menyatakan bahwa mobil angkutan terlambat mengangkut sampah karena belum bisa masuk ke lokasi.
"Pedagang masih berjualan, jadi mobil angkutan sampah belum bisa masuk," ujarnya.
Sementara itu terkait pungutan kebersihan, pihaknya bakal menindaklanjuti informasi itu. Pihaknya bakal mencari tahu siapa yang memungut setoran sampah tersebut.
"Nanti kita akan cek di lokasi, kita akan tindaklanjuti informasi ini," singkatnya.