RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemadaman listrik PLN secara bergilir pada 4-6 Juni 2024 lalu masih menimbulkan luka mendalam bagi sejumlah warga terdampak di sejumlah provinsi, seperti Riau, Palembang, Jambi, Sumatera Barat, Medan, hingga Aceh ikut merasakan pemadaman Listrik secara bergilir.
Banyak warga kecewa dengan kondisi pemadaman tersebut, terlebih pemilik usaha yang bergantung pada daya kelistrikan.
Salah satu warga yang mengaku kecewa adalah Syam, Warga Kabupaten Pelalawan. Pasalnya, ikan-ikan di aquariumnya banyak yang mati. Dirinya menjual berbagai jenis ikan di aquarium dan sangat bergantung pada kelistrikan.
"Ikan-ikan hias peliharaan butuh oksigen. Jika listrik padam, mesin gelembung tidak hidup. Iya kalau listriknya mati sebentar, ini bahkan berjam-jam," ujar Syam kecewa, Sabtu, 8 Juni 2024.
Syam mengaku mengalami kerugian belasan juta rupiah atas pemadaman listrik secara serentak di Pulau Sumatera tersebut.
"Kalau kita lambat bayar listrik, pihak PLN pasti mencabut listrik kita. Nah ini, PLN sendiri yang mematikan listrik dan kami rugi, lantas siapa yang akan mengganti kerugian kami ini, PLN?" tanya Syam.
Syam berkesimpulan kejadian ini dapat menjadikannya pelajaran kalau dirinya harus memiliki rencana cadangan jika kembali terjadi listrik mati.
"Jadikan ini pelajaran, minimal saya harus gunakan alat tambahan (genset) jika hal serupa terjadi. Karena sebelumnya tidak pernah mati lama seperti ini. Semoga ada kompensasi," harapnya.
Hal sama juga diungkapkan warga di Pekanbaru, Hanny yang memiliki usaha Laundry kiloan dan bergantung pada kelistrikan.
Hanny mengaku rugi saat pemadaman listrik secara bergilir di Pekanbaru, terlebih pemadaman bisa terjadi selama 8 jam.
"Usaha saya laundry, mencuci, setrika pakai listrik. Nah jika listrik padam, tentu kain orang tak bisa dikerjakan dan otomatis pelanggan kecewa."
"Ditambah toko ini dikontrak dan dibayar, karyawan juga dibayar. Pokoknya kami rugi insiden PLN mati tersebut," jelasnya.
Hanny berharap, hal sama tidak terjadi lagi dan pihak PLN segera mengatasinya. Jika pun kembali terjadi, jangan sampai berjam-jam.