(Istimewa)
Jumat, 31 Mei 2024 09:05 WIB
Editor: Yola Ristania Vidiani
(Istimewa)
RIAU ONLINE, YOGYAKARTA - Tim pengusul Sultan Hamengkubuwono (HB) II sebagai pahlawan nasional mengadakan diskusi untuk persiapan pengajuan Sultan HB II menjadi pahlawan nasional di Yogyakarta. Prof Junaidi, guru besar bidang budaya sekaligus Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru pada saat diskusi menegaskan bahwa Sultan HB II sangat layak ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Perjuangan Sultan HB II untuk melawan penjajah dan membela bangsa Indonesia membuktikan bahwa Sultan HB sangat layak ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Prof Junaidi mendorong tim pengusul untuk segera secara resmi mengajukan kepada pemerintah Sultan HB II menjadi pahlawan nasional dan kita tentu berharap pemerintah dapat segera menetapkannya.
“Bukti-bukti naskah kuno terkait Sultan HB II memberikan informasi akurat bahwa Sultan HB II telah berjuang untuk membela bangsa Indonesia pada masa penjajahan,” katanya, Kamis, 30 Mei 2024.
Karena pentingnya keberadaan naskah kuno sebagai sumber sejarah, dalam diskusi tersebut, Prof Junaidi menambahkan sangat penting bagi Indonesia saat ini untuk melakukan repatriasi atau mengambil kembali warisan budaya Indonesia yang dulu pernah dibawa oleh penjajah ke negaranya.
“Salah satu warisan intelektual bangsa Indonesia yang masih berada di museum dan perpustakaan di negara-negara Eropa ada manuskrip atau naskah kuno, termasuk naskah kuno yang berkaitan dengan Sultan HB II yang berada di perpustakaan di Inggris. Kita harus melakukan diplomasi kepada negara-negara eks penjajah agar segera mengembalikan manuskrip itu ke Indonesia. Indonesia memiliki hak untuk memiliki kembali manuskrip tersebut,” tambahnya.
Baca Juga
Sementara itu, Trah Sultan HB II, Ananta menjelaskan ada banyak bukti dalam berbagai tulisan yang bisa dijadikan referensi soal pentingnya peran Sultan HB II dalam berbagai bidang. Semasa hidupnya (1750–1828), Sultan HB II banyak berjasa di bidang pemerintahan, artefak di Jogja, keprajuritan dan lainnya.
"Di eranya Sultan HB II solid dalam memperjuangkan rakyatnya dari para penjajah. Kalau membuka naskah lama akan banyak sekali mutiara serat yang didapat dari beliau," kata Ananta.
Ananta menjelaskan, dalam pengajuan itu tim mengumpulkan banyak sekali berkas dan dokumen baik yang berbentuk verbal maupun nonverbal. Semuanya itu akan dijadikan ke dalam satu dokumen untuk dibawa ke Inggris dalam misi mengembalikan naskah dan peninggalan budaya semasa Sultan HB II.
"Kami sudah banyak menggandeng tokoh dan instansi pemerintahan agar dialog dengan Inggris terwujud untuk mengembalikan naskah dan peninggalan budaya masa lalu," ujarnya.
Pengurus Yayasan Vasatii Socaning Lokika Suharno menyatakan, pengajuan Sultan HB II sebagai pahlawan nasional sudah dilakukan sejak 2006 lalu dengan proses identifikasi. Pertama, pihaknya melakukan identifikasi naskah terkait dengan peran HB II dalam berbagai peristiwa salah satunya yang paling fenomenal adalah Geger Sepehi pada 1812 silam.