Pelaku Tabrak Lari Pelajar dan Pembunuhan Pensiunan Karyawan PTPN V Belum Ditangkap

Kompol-Alvin-Agung-Wibawa.jpg
(Dok Polresta Pekanbaru)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dua kasus viral yang menyebabkan hilangnya nyawa orang di Pekanbaru menjadi sorotan. Pasalnya, sampai saat ini pelaku belum ditangkap pihak kepolisian.

Kasus pertama adalah tabrak lari yang menyebabkan pelajar asal Rumbai, Razhacki Luthi Akbar (15 tahun) tewas. Pelaku menggunakan mobil jenis Toyota Calya  dengan nomor polisi palsu BG 8055 IIP di Jalan Dr Sutomo, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru, Senin, 27 Mei 2024 pukul 02.30 WIB lalu.

Mobil Toyota Calya dengan nopol palsu BG 8055 IIG menabrak motor Vario BM 6756 AN yang dikemudikan oleh Rhazacky hingga akhirnya korban mendapat luka berat di bagian kepala.

Setelah mendapatkan perawatan medis, Razhacki Luthi dikonfirmasi meninggal dunia oleh Satlantas Polresta Pekanbaru.

"Korban atas nama Razhacki Luthi Akbar meninggal di RS," ujar Kasatlantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, Rabu, 29 Mei 2024.

Lanjut Kompol Alvin, saat itu pengemudi mobil Calya hendak mendahului motor milik korban. Karena oleng, pengemudi mobil menabrak motor hingga menyebabkan korban terjatuh.

"Pengemudi mobil kabur usai menabrak korban. Nopol yang digunakan juga palsu. Dalam kendaraan ditemukan Kartu Keluarga, ATM serta nopol Asli miliknya dengan BM 4836 ABS," terang Alvin.

Kompol Alvin menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku atau Pengemudi mobil Calya.



"Pelaku tengah kita selidiki dan kita kejar. Terkait apakah itu oknum TNI, tidak dapat kita pastikan," tutup Alvin.

Selanjutnya kasus terbaru, dugaan pembunuhan yang melibatkan pensiun BUMN, PTPN V, Saiwan (68 tahun). Siawan ditemukan bersimbah darah dalam rumahnya di ruang utama di Jalan Bunga Inem, Kelurahan Sialangmunggu, Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru, Rabu, 29 Mei 2024.

Warga di Jalan Bunga Inem, Kelurahan Sialangmunggu, Kecematan Tuah Madani, Pekanbaru digegerkan dengan penemuan mayat pensiunan karyawan PTPN V, Saiwan (68 tahun) di dalam rumah, Rabu, 29 Mei 2024 sekitar pukul 19.00 WIB.

Pria 68 tahun tersebut ditemukan setelah anak korban tidak bisa menghubungi nomor ayahnya selama dua hari.

"Awal penemuan jasad korban itu setelah anak korban menghubungi nomor ponsel ayahnya, tapi tidak aktif dalam dua hari terakhir," ujar Kapolsek Binawidya, Kompol Asep Rahmat, Kamis, 30 Mei 2024.

Merasa curiga, anaknya mendatangi rumah korban yang ada di Jalan Bunga Inem, Kelurahan Sialangmunggu, Kecematan Tuah Madani sekitar pukul 18.50 WIB.

"Saat sampai di rumah, anak pelaku tidak menemukan mobil ayah ayahnya dan mengira si bapak pergi keluar rumah."

"Sang anak kemudian penasaran masuk ke dalam rumah lewat pintu samping dan masuk dapur. Saat lampu kamar utama dinyalakan, ditemukan jasad bapaknya tertutup kasur dan selimut dalam kamar utama," jelas Asep.

Saat selimut dibuka, ternyata jasad tersebut adalah ayahnya, si anak kemudian langsung menghubungi Ketua RT setempat dan Bhabinkamtibmas.

"Tak lama kemudian, tim Inafis Polresta Pekanbaru tiba di TKP melakukan identifikasi terhadap jasad korban."

"Kuat dugaan korban dibunuh, di tubuh korban banyak luka bekas benda tajam di kepala dan daun telinga sebelah kiri," tegas Kompol Asep.