RIAU ONLINE, PEKANBARU - Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Provinsi Riau tahun 2023 sebesar 0,458 merupakan capaian terbaik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Terjadi penurunan sebesar 0,015 poin dibandingkan pada 2022.
Sebelumnya, IKG Provinsi Riau berada di angka 0,473 di tahun 2022 dan 0,477 di tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2020 IKG Prov Riau berada di angka 0,503 dan di tahun 2019 di angka 0,523.
"Masih terdapat ketimpangan antara laki-laki dan perempuan dalam tiga dimensi, tapi capaian ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, Asep Riyadi, Selasa 7 Mei 2024.
Asep Riyadi menjelaskan, tiga dimensi yang menjadi indikator IKG sendiri adalah kesehatan reproduksi, dimensi pemberdayaan, dan dimensi pasar tenaga kerja. Indikator kesehatan reproduksi dilihat dari proporsi perempuan melahirkan anak lahir hidup di fasilitas kesehatan dan umur perempuan yang melahirkan anak pertama di bawah usia 20 tahun.
Sedangkan untuk dimensi pemberdayaan, indikatornya dilihat dari persentase penduduk 25 tahun keatas dengan pendidikan SMA dan persentase anggota legislatif. Sedangkan pada dimensi pasar tenaga kerja, satu-satunya indikator adalah tingkat partisipasi angkatan kerja atau TPAK.
"Semakin kecil nilai Indeks Ketimpangan Gender, menunjukkan semakin rendah ketimpangan antara laki-laki dan perempuan," tuturnya.
Asep menyebut, peningkatan tertinggi IKG di Provinsi Riau terjadi di Kabupaten Bengkalis. Terjadi kenaikan 0,037 poin dengan IKG 0,489. Sebelumnya Kabupaten Bengkalis IKG tahun 2022 0,452, terjadi kenaikan 0,037 poin di tahun 2023 menjadi 0,489.
"Sedangkan daerah dengan penurunan terdalam IKG di Provinsi Riau terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu. Terjadi penurunan sebesar 0,049 poin dengan IKG 0,573. Sebelumnya pada tahun 2022, IKG Kabupaten Indragiri Hulu berada di angka 0,622," pungkasnya.