RIAU ONLINE, PEKANBARU - Keberadaan gelandangan dan pengemis atau gepeng di Kota Pekanbaru masih kerap terlihat di ruas jalan yang ramai dilalui pengendara. Para gepeng ini tidak cuma meminta-minta, ada yang menjadi badut, silver man, atau menjajakan tisu.
Tidak hanya terlihat saat bulan puasa lalu, gepeng juga masih menjamur usai lebaran. Mereka kerap terlihat di persimpangan lampu merah, pusat perbelanjaan, pusat toko oleh-oleh, SPBU, ritel, atau rumah makan.
Gepeng tersebut banyak melakukan aksinya di persimpangan jalan dan tempat keramaian, seperti terlihat di Simpang Mal SKA, Simpang Jalan Sudirman-Nangka, di bawah terowongan penyeberangan antara Mall SKA dan Living World.
Kemudian di Simpang Tiga Jalan Diponegoro - Gajah Mada, Simpang Empat Jalan Soekarno-Hatta - Durian, Simpang Tiga Jalan Kaharuddin Nasution - Tengku Bey, Simpang Empat Panam, serta Simpang Tiga Soekarno-Hatta - Kaharuddin Nasution.
Kondisi ini membuat masyarakat kian resah karena kerap menjumpai gepeng yang meminta-minta tanpa kenal waktu. Warga pun mempertanyakan sikap dan perhatian pemerintah setempat terhadap kondisi ini.
"Sepertinya makin banyak gepeng ini ya di Pekanbaru, di setiap jalan dan setiap waktu ada. Bagaimana sikap pemerintah seharusnya yang memperhatikan ini?" kata Kharunnisa, karyawan swasta yang sering melewati simpang tiga Mal SKA, Rabu 24 April 2024.
Gepeng secara terang-terangan meminta dan mengulurkan tangannya kepada orang lain agar mendapat belas kasihan. Ada juga yang menjadi pengatur lalu lintas ilegal atau pak Ogah, meminta-minta sambil menggendong bayi. Mirisnya, tidak sedikit pula gepeng tersebut merupakan anak-anak usia sekolah.
Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian tak menampik para gepeng yang semakin hari semakin bertambah. Ia menilai gepeng tersebut merupakan pemain lama yang tak kunjung jera. Mirisnya, kini ditambah dengan pemain baru yang mencoba peruntungan dengan mengemis disepanjang jalan Kota Pekanbaru.
"Kami dari Satpol PP sudah melakukan patroli dan penindakan jika diperlukan,'' ujarnya.
Dia menegaskan, petugas Satpol PP tidak akan segan untuk menangkap para gepeng tersebut. "Setelah ditangkap mereka akan kami salurkan ke shelter yang ada di Dinas Sosial untuk diberikan pendidikan skill sehingga mereka tidak perlu turun ke jalan untuk meminta-minta lagi," tegasnya.
Kasatpol PP juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan sumbangan kepada gepeng agar jumlah gepeng tidak semakin bertambah.
"Kami ajak masyarakat ikut membantu dengan cara tidak memberikan sumbangan kepada mereka. Kalau mau beramal bisa disalurkan ke Dinas Sosial atau lembaga-lembaga resmi lainnya," katanya menyarankan.