Ngabuburit Persi Riau, Bahas Tiga Materi Penting Transformasi Digitalisasi

Persi-Riau3.jpg
(Riau Online/Laras Olivia)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Puluhan anggota dari berbagai rumah sakit yang ada di Riau hadir dalam acara ngabuburit dan berbuka puasa bersama Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) wilayah Riau, Kamis 28 Maret, sore.

Kegiatan yang terlaksana di Ballroom Hotel Aryaduta Pekanbaru itu juga menyajikan presentasi Tilaka digital signature. Menghadirkan narasumber yakni, Direktur RS Mutiasari Riau, dr Abdul Robby Azhadi MARS, Ketua Persi Riau dr. Dovy S. Faulin M.KM dan co-CTO of Tilaka, Abraham Ferdinand Inoerawan.

Berbagai materi yang dibahas di antaranya, Utilitasi E-Sign Pada SIMRS dalam peningkatan bisnis proses rumah sakit yang efektif dan efisien serta tanpa kecurangan. Kemudian, pemutaran video Digital tranformation enablement for health care industry dan presentasi Tilaka digital signature.

Materi dari narasumber ketiga yakni, pemanfaatan teknologi Health Care 4.0 dalam peningkatan patient journey. Setelah materi, dilanjutkan dengan tanya jawab, kultum dan doa. Acara diakhiri dengan berbuka puasa bersama.

"Kegiatan kita adalah buka puasa bersama Persi wilayah Riau. Ada juga pemberian sertifikat apresiasi keanggotaan, dan pemaparan dalam seminar terkait transformasi dan digitalisasi. Ini khususnya untuk elektronik medical record dan tanda tangan elektronik seluruh rumah sakit," ujar Ketua Persi wilayah Riau, dr. Dovy S. Faulin M.KM.



Ia menyampaikan, saat ini ada 79 anggota Persi Riau yang berasal dari seluruh rumah sakit yang ada. Anggota yang tergabung dari rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta, baik di kabupaten/kota maupun Kota Pekanbaru sendiri.

"Jadi, kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi sekaligus pertemuan kami dengan seluruh rumah sakit, mengangkat beberapa isu yang dianggap penting, karena saat ini transformasi digitalisasidi RS merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan," ulas Ketua Persi wilayah Riau periode 2022 sampai dengan 2025 ini.

Lebih jauh dr. Dovy menuturkan, seiring dengan transformasi digitalisasi, seluruh rumah sakit nantinya akan terintegrasi dalam Satu Sehat pada sistem informasi.

"Satu sehat merupakan platform yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Jadi, nanti berbagai informasi baik yang berhubungan dengan pasien atau penyakit dan kesehatan lainnya bisa diakses dalam Satu Sehat," sebutnya.

Dokter Manajemen yang bertugas sebagai Direktur RS Prof. Dr Tabrani Kota Pekanbaru ini menyebut, digitalisasi menjadi satu pembahasan penting, selain soal standar mutu yang ditangani melalui akreditasi rumah sakit.

"Jadi, harapan kita semoga selalu terjaga silaturahim antara direktur rumah sakit, khususnya yang ada di Provinsi Riau. Kemudian, menambah wawasan baru bagaimana mempercepat proses digitalisasi yang ada di rumah sakit. Mungkin yang sebelumnya sistem manual bisa menjadi digital, dalam rekam medis. Mudah-mudahan ini juga mempererat komunikasi, bisa saling tukar pendapat dan membicarakan kendala-kendala yang ada di beberapa daerah maupun di Kota Pekanbaru," harapnya.