RIAU ONLINE, PEKANBARU - Peserta pemilu harus menghapus konten kampanye seiring berakhirnya masa kampanye, Sabtu 10 Februari 2024. Kampanye di media sosial (medsos) menjadi satu kerawanan selama masa tenang yang berlangsung tiga hari.
Para peserta Pemilu 2024 tidak lagi boleh melakukan kampanye dengan berbagai metode selama masa tenang yang dimulai pada Minggu 11 Februari hingga Selasa 13 Februari 2024.
Tim cyber Bawaslu Riau bakal mengantisipasi adanya oknum peserta pemilu yang curi-curi kampanye di media sosial selama masa tenang. Tim bakal melakukan patroli pengawasan agar tidak ada konten kampanye pada masa tenang.
"Kita akan lakukan pengawasan bersama tim cyber di media sosial untuk menelusuri masih adanya konten kampanye pemilu," ujar Ketua Bawaslu Riau, Alnofrizal.
Pihaknya mengingatkan peserta pemilu segera menghapus konten kampanye di media sosialnya masing-masing. Ia menyebut ada juga kerawanan lainnya selama masa tenang yakni masih ada media massa yang memberitakan parpol.
Alnofrizal juga mengingatkan agar peserta mencopot sendiri alat peraga kampanye (APK) yang masih terpasang. Apabila belum dicopot, nantinya tim dari instansi terkait bakal menertibkan APK yang ada.
"Kami juga mengimbau agar jangan menerbitkan hasil survei selama masa tenang, guna menjaga kondusifnya situasi jelang pemungutan suara," ungkapnya.
Bawaslu Provinsi Riau menggelar on car free day (CFD) di Jalan Cut Nyak Dien, Minggu 11 Februari 2024. Kegiatan dalam upaya pencegahan terhadap terjadinya pelanggaran dan sengketa proses Pemilihan Umum tahun 2024.
"Kita juga memberi penghargaan untuk Kapolda atas dedikasi, keseriusan dan juga bantuannya terhadap pengamanan Pemilu di Provinsi Riau," ujar Alnofrizal saat membuka kegiatan.
Ia menyebut, tim sudah dikerahkan untuk pengamanan TPS. Mereka juga menertibkan APK yang masih terpasang selama masa tenang.
Konsultan atau lembaga survei juga diminta agar tidak menayangkan hasil surveinya di masa tenang. Ia juga berpesan kepada pengawas di lapangan agar tetap menjaga kesehatan.
"Pengawas, kita berharap tetap sehat, tetap diawasi masa tenang. Karena masa tenang ini banyak hal yang terjadi harus diawasi, juga koordinasi dengan stakeholder di wilayah masing-masing," tandasnya.