RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tabung gas LPG 3 kg masih saja dimanfaatkan oknum nakal untuk meraup untung. Sejumlah oknum masih saja nekat menjual tabung gas subsidi dengan harga jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Kondisi tersebut menjadi perhatian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru. Mereka bakal menindak oknum pangkalan menjual dengan harga gas melon di atas HET Rp 18 ribu.
Kepala DPP Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin menyebut, pihaknya telah mengambil langkah tegas dengan menutup satu pangkalan gas yang berlokasi di daerah Palas, Kecamatan Rumbai, akhir tahun 2023 lalu.
"Di tahun ini (2024), juga ada satu pangkalan gas yang melakukan permasalahan yang sama dengan menjual gas 3 kilogram di atas HET tapi kami masih berikan teguran kepada pemiliknya," kata Zulhelmi Arifin, Minggu 28 Januari 2024.
Lebih jauh ia menuturkan, pengelola pangkalan terancam sanksi yakni tidak menerima pasokan dari agen elpiji tiga kilogram. Dinas juga menyurati agen agar tidak menyalurkan gas tiga kilogram ke pangkalan tersebut.
"Bila kita temukan pangkalan gas tiga kilogram menjual di atas HET, segera kita tindak," tegasnya.
Ia menegaskan, pangkalan nakal bisa saja terancam tutup karena sudah menjual gas elpiji tiga kilogram di atas HET. Pihaknya tidak segan menindak oknum pangkalan nakal yang masih beraktivitas.
Zulhelmi menyebut, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pertamina guna memberi sanksi kepada agen agar lebih mengawasi pangkalannya.
Di Kota Pekanbaru saat ini terdapat sekitar 1.200 pangkalan gas elpiji tiga kilogram. DPP sendiri tidak bisa melakukan pengawasan satu persatu terhadap seluruh pangkalan gas.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk melaporkan hal itu ke dinas terkait jika menemukan oknum menjual gas elpiji 3 kilogram di atas HET.
"Kita siap menerima laporan dari masyarakat, bila mendapati adanya oknum menjual gas elpiji tiga kilogram di atas HET. Masyarakat bisa kirim laporan lewat DM IG," tegasnya.