(Istimewa)
(Istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kawasan perumahan warga di Kota Pekanbaru hingga kini masih terdampak banjir. Air menggenangi rumah warga pasca hujan deras mengguyur sejak Selasa, 23 Januari 2024, malam.
Satu lokasi yang cukup parah di Jalan Kamboja. Banjir menggenangi pemukiman di kawasan itu akibat turap aliran Sungai Sail jebol.
Ada sekitar sepuluh Kepala Keluarga (KK) terdampak jebolnya turap tersebut. Warga di kawasan tersebut tidak sempat menyelamatkan barang berharga di rumah lantaran derasnya air yang masuk tiba-tiba.
Air dari aliran Sungai Sail pun menggenang hingga bagian dalam rumah. Banyak dari warga masih bertahan di lokasi karena banjir belum surut.
Banjir juga menggenangi sejumlah pemukiman warga di Kecamatan Tuah Madani. Perumahan yang terdampak banjir di antaranya Taman Cipta City, Perumahan Satitri Asri, Perumahan An Najim dan Mutiara Purwodadi Regency.
Ketinggian banjir yang menggenangi kawasan perumahan warga hampir mencapai satu meter. BPBD Kota Pekanbaru hingga kini masih mendata lokasi terdampak banjir.
Baca Juga
"Kita masih melakukan pendataan di lokasi terdampak banjir," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Candra, Kamis 25 Januari 2024.
Dirinya menyebut tim sudah meninjau ke lokasi yang terdampak banjir. Mereka nantinya membantu upaya penanganan banjir di kawasan itu.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengatakan, banjir tidak hanya di Kota Pekanbaru. Ia menyampaikan bahwa sebagian besar daerah di Riau dilanda banjir.
"Ini banjir bencana, di Riau hampir semua kabupaten terendam banjir. Apa yang mau kita normalisasi, berdoa kita banyak-banyak hari ini," saat ditanyai solusi banjir yang melanda kota.
Menurutnya, banjir ini tidak bisa diatasi dengan normalisasi Sungai Siak yang debitnya semakin naik. Ia menyebut debit air bertambah naik karena curah hujan semakin tinggi.
"Berdoa kita banyak-banyak, supaya tidak ada bencana di kampung kita. Ini banjir ini bukan soal normalisasi, masa Sungai Siak kita normalisasi. Tidak bisa, banjir ini bencana," sebutnya.
Pemerintah kota saat ini baru bisa memasok bantuan berupaya bahan pangan kepada warga terdampak banjir. Ia menyebut ribuan warga terpaksa mengungsi akibat banjir yang berlangsung sejak akhir Desember 2023 ini.
Bantuan dari berbagai pihak sudah berdatangan ke lokasi tenda darurat. Ada juga bantuan dari Baznas dan dinas sosial yang diarahkan lokasi pengungsian.