Dua putri asal Riau akan mengenyam pendidikan S2 di Texas A&M University lewat jalur Beasiswa Prestasi PT PHR.
(Dok. PHR)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Perasaan Tasya Ulfa Yusianda dan Bunga Fitri Sartika campur aduk ketika diberangkatkan ke Amerika Serikat (AS). Keberangkatan dua putri asal Riau ini untuk mengenyam pendidikan magister (S2) di Texas A&M University lewat jalur Beasiswa Prestasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Keberangkatan Tasya dan Bunga dilepas langsung oleh orang tua dan keluarga mereka di Bandara Soekarno-Hatta, Banten pada Senin, 8 Januari 2024 pagi. Orang tua Tasya dan Bunga tampak larut dalam suasana haru sekaligus bangga, karena mereka harus merelakan putri kesayangannya untuk jauh lebih dari 16.000 kilometer dari rumah untuk mengenyam pendidikan magister (S2) di Negeri Paman Sam.
Sambil mengantarkan putrinya ke pintu keberangkatan bandara, orang tua mereka berpesan anaknya itu bisa memaksimalkan beasiswa yang diberikan PHR dengan berprestasi dan kembali untuk membangun Ibu Pertiwi, khususnya kampung halaman yakni Provinsi Riau.
“Doa dan restu menyertai kamu. Raih ilmu dan pengalaman positif sebanyak-banyaknya di sana (Amerika Serikat), karena ketika terpilih, kamu punya tanggung jawab besar untuk bisa menjadi kebanggaan. Tidak hanya kebanggaan orang tua tetapi juga pemberi beasiswa yakni PHR dan juga Provinsi Riau,” pesan ibunda Bunga, Lusi Gustina.
Begitu juga ibunda sari Tasya, yakni Wan Susi Yulianti berpesan, setelah lulus kuliah magister nanti anaknya bisa membawa manfaat untuk sekitar.
“Berkat Beasiswa Prestasi PHR kamu bisa meraih impianmu secara gratis menjamah ilmu di Amerika Serikat. Kini giliran kamu yang harus menjawab impian dari PHR dan juga Riau dengan menjadi mahasiswi berprestasi sehingga dapat kembali tidak dengan tangan kosong melainkan membawa manfaat untuk sekitarmu,” ungkap Wan Susi.
Sebelum keberangkatan, mereka telah mendapat pendampingan dari Pertamina Foundation sebagai mitra pelaksana program Beasiswa Prestasi PHR, mulai dari pendaftaran universitas dan pengenalan budaya, pendampingan IELTS, tes GRE, hingga memperoleh Letter of Acceptance (LOA) dan form i-20 untuk memperoleh visa pelajar (visa F-1). Selain itu, mereka juga dibantu untuk berkoordinasi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Amerika Serikat terkait akomodasi dan transportasi selama berkuliah di negeri Paman Sam.
Dua putri kelahiran Pekanbaru ini akan melanjutkan pendidikan tinggi di Amerika Serikat jurusan petrotech. Tasya menempuh jurusan Master in Science Chemical Engineering dan Bunga dengan jurusan Master in Science Geology.
Mereka terpilih dari 185 putra-putri terbaik Riau yang mendaftar dan telah melalui berbagai tahapan seleksi mulai dari seleksi administrasi, tes potensi akademik (TPA), wawancara latar belakang peserta, dilanjut dengan mentoring dan coaching (pelatihan) dari pekerja PHR dan membuat proposal terkait gagasan soal minyak dan gas (migas), hingga tahap akhir yakni presentasi konsep pemikirannya soal migas di depan para ahli.
“Doa dan restu keluarga membuat saya mampu meraih impian. Saya harap dengan menuntut ilmu ke negeri Paman Sam, banyak hal yang bisa saya pelajari, ada banyak pengalaman yang bisa saya ambil. Hingga ketika lulus nanti, saya bisa kembali ke Indonesia, mengimplementasikan berbagai ilmu serta pengalaman yang saya peroleh untuk berkontribusi bagi Riau dan PHR,” ungkap Tasya.
Sama halnya dengan Tasya, Bunga mengungkapkan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas yang diberikan oleh PHR.
“Ketika saya punya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan magister yang diberikan secara gratis oleh PHR, maka itu menjadi sebuah tanggung jawab untuk harus kembali dan memberikan manfaat untuk sekitarnya, khususnya Provinsi Riau,” kata Bunga.
Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto berpesan kepada Tasya dan Bunga supaya mampu memanfaatkan beasiswa yang diberikan dengan membawa hasil yang maksimal, mulai dari prestasi dan relasi untuk menunjang pembangunan negeri ini.
“Kalian adalah kebanggaan bahkan representasi PHR dan Riau. Jadi, jangan menyia-nyiakan beasiswa yang diraih ini. Bawa prestasi dan bangun relasi dengan banyak orang hebat di sana untuk pengembangan diri kalian. Dengan begitu, kalian dapat kembali ke Riau dan siap untuk menjadi agen pembangunan negeri ini,” kata Rudi.