RIAU ONLINE, PEKANBARU-Sekitar 20 pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) di wilayah Kelurahan Rintis, Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru akan mendapat pelatihan penguasaan teknologi digital untuk mengembangkan usahanya.
Program kelas belajar tersebut diawali dengan beberapa tahapan, yaitu wawancara mandalam kepada beberapa orang perempuan pelaku UMKM, Diskusi Kelompok Terarah atau Focus Group Discusion (FGD) dan pelaksanaan kelas belajar.
Program ini didukung oleh TikTok Indonesia. Tiktok yang telah bekerjasama dengan lintas kementerian dan telekom, ingin mendukung pengembangan desa wisata di beberapa wilayah yang potensial di daerah Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur, Pekanbaru dan Banten.
Bersama Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) dan Tiktok Indonesia, PPSW RIAU hadir di Rintis dalam program yang dinamakan JALIN NUSANTARA Riau.
"Hari ini adalah tahapan FGD yang diawali dengan pemaparan hasil wawancara mendalam yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Beberapa temuan kami catat untuk ditindaklanjuti dan meminta tanggapan dari para calon peserta pelatihan," kata Direktur PPSW, Herlia Santi di Aula Kelurahan Rintis, Rabu
Para calon peserta pelatihan cukup antusias mengetahui akan diberi pelatihan teknologi digital. Mereka berharap, usahanya bisa lebih berkembang dengan manfaatkan media sosial. Orang dari mana-mana akan datang membeli produk yang dihasilkan.
"Saya pedagang bakso. Berkat promosi yang saya lakukan di Tiktok, pengunjung bakso saya datang dari berbagai penjuru. Bukan orang-orang dekat sini," kata seorang ibu yang memiliki usaha bakso.
"Kalau bisa, saya ingin juga menjadi content creator," lanjutnya.
Lurah Rintis yang memberi kata sambutan dan membuka FGD menyampaikan mendukungnya terhadap kegiatan yang dilakukan PPSW. Ia akan meminjamkan aula kelurahan sebagai tempat belajar ibu-ibu.
"Saya rasa ibu-ibu yang ada di sini adalah ibu-ibu hebat. Ikuti pembelajaran ini dengan baik," kata Lurah Rintis Said Ahmad Zamzani.
Hingga saat ini, PPSW telah mengorganisir 757 Kelompok Wanita Pengembang Semberdaya (KWPS). Sampai dengan tahun 2022, lembaga yang berdiri pada tahun 2021 ini telah melatih kurang lebih 35.000 orang untuk literasi digital, keuangan dan bisnis.