Harga Cabe Kian Mahal, Stok Pedagang Hampir Membusuk karena Pembeli Ngirit

Cabai4.jpg
(Riau Online/Winda Turnip)

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Harga sejumlah bahan pokok kembali meroket untuk jenis cabe dan bawang, sementara beras masih tetap di harga yang tinggi.

Seorang pedagang Andre mengatakan, beberapa hari yang lalu jenis cabe merah dan rawit Bukittinggi mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari sebelumnya.

 

"Harga cabe naik udah terhitung 4 hari, cabe merah Bukittinggi sekarang Rp70 ribu per kilogram, naik Rp20 ribu, sebelumnya cabe merah Rp50 ribu per kilogram. Sementara untuk cabe rawit Bukittinggi Rp71 ribu per kilogram," ujarnya, Kamis 9 November 2023.

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan, akibat malambungnya harga cabe menyebabkan stok cabe yang dimiliki tertimbun lama sehingga mengakibatkan kebusukan, yang mengharuskan penjualan harga cabe akan dibedakan tergantung kualitasnya.

 


"Karna cabe mahal, jadi orang kalau beli cuma sedikit sementara stok kami banyak, kalau tak habis kami akan rugi banyak, untuk mengatasi kerugian yang besar kami ambil alternatifnya menjual dengan harga yang tidak terlalu tinggi namun tidak terlalu murah juga, jadi sama-sama enak," lanjutnya.

 

Hal tersebut dibenarkan oleh Mega seorang konsumen ketika berbelanja, Mega mengatakan, akibat cabe mahal ia turut mengurangi pembelian cabe.

 

"Biasanya saya beli cabe setengah kilogram, untuk stok, sekarang karna cabe mahal beli seperempat aja deh, kalo pakai cabe irit-irit aja, kalau banyak juga gak bagus untuk lambung," uangkapnya.

 

Pedagang lainnya Hana mengatakan, harga bawang merah Solok akan dibedakan dengan ukurannya, hal itu dilakukan karena menyesuaikan dengan peminat pembeli.

 

"Bawang merah yang besar Rp30 ribu per kilogram kalau yang kecil Rp20 ribu per kilogram, kita bedakan harga sama jenisnya karna, menyesuaikan selera pembeli dan juga harganya. Sementara harga bawang putih Rp27 ribu per kilogram," ujarnya ketika diwawancarai.