Kontrak dengan Operator Angkutan Sampah Berakhir, Tahun Depan Swakelola

Tumpukan-sampah38.jpg
(Riau Online/Annisa Alzikri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kontrak kerjasama dengan dua perusahaan angkutan sampah berakhir pada 31 Desember 2023 nanti. Kedua operator yakni PT. Ella Pratama Perkasa dan PT. Samhana Indah tidak lagi mengangkut sampah di Kota Pekanbaru tahun 2024.

Pemerintah Kota Pekanbaru berencana tidak memperpanjang lagi kontrak dengan pengangkutan sampah swasta. Pengangkutan sampah tahun depan pun beralih dari swasta ke swakelola yang bakal diterapkan 1 Januari 2024 mendatang.

 

Pada pengelolaan swakelola ini nantinya pemerintah kota bakal membentuk Lembaga Pengelola Sampah (LPS) di setiap lingkungan RT hingga kecamatan. Ada juga rencana menyewa truk untuk mendukung pengangkutan sampah secara swakelola.

 

"Tahun depan akan kita coba pola swakelola. Sistemnya sampah dari rumah tangga ke trans depo itu masih kami kelola pada tahap awal," ungkap Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, Selasa 7 November 2023.

 



Menurutnya, pengelolaan sampah oleh dua operator sudah mendapat evaluasi dan disampaikan ke Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun. Pengelolaan angkutan sampah oleh pihak ketiga dinilai tidak maksimal.

 

Indra menyebut, sistem swakelola nantinya oleh camat dan lurah memiliki akses mengawasi pengelolaan sampah di lingkungannya. Alur pengangkutan sampah mulai dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) ke trans depo hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar.

 

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru hanya menjadi fasilitator dalam pengelolaan sampah secara swakelola. Ia menyebut, ketika seluruh kelurahan sudah memiliki LPS maka sampah yang masuk ke TPA sudah tidak banyak lagi. 

 

Indra menyadari bahwa saat ini sampah masuk ke TPA Muara Fajar sangat banyak. Total jumlah sampah yang diangkut ke TPA Muara Fajar mencapai 900 ton setiap harinya.

 

Dirinya berharap siklus pengelolaan sampah dimulai dari pemberdayaan masyarakat. Pihaknya juga mendorong agar di setiap kelurahan ada Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R). Ia berharap sampah dari rumah tangga dipilih di TPS3R yang ada.

 

"Nantinya sampah organik bisa menjadi kompos yang bisa didaur ulang akan dijual kembali. Sehingga, sampah yang tak ada nilai bakal dibuang ke TPA Muara Fajar," pungkasnya.