8 Pakaian Adat Melayu Riau, Makna dan Keunikannya

Baju-Melayu-Teluk-Belanga.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Riau merupakan satu dari sejumlah provinsi terbesar di Sumatera dengan beragam budaya khas Melayu yang sangat kuat, termasuk pakaian adat. Pakaian adat Riau memiliki karakteristik dan corak Melayu yang khas. Hal ini karena masyarakat Riau didominasi oleh suku Melayu yang dalam pakaian adatnya terdapat keunikan terletak pada bentuk corak, dan filosofinya.

Pakaian adat Provinsi Riau dengan mayoritas suku Melayu ini menjunjung nilai-nilai keislaman, sehingga tidak heran jika bentuknya cenderung panjang dan tertutup. Model dari pakaian adat tersebut sederhana dan longgar, sehingga lebih nyaman digunakan. Umumnya, masyarakat Riau menggunakan pakaian Melayu saat menghadiri acara resmi, seperti upacara adat atau pernikahan.

Pakaian adat Melayu terdiri dari beberapa jenis. Masing-masing dari pakaian tersebut mempunyai keunikan tersendiri. Lalu, apa saja keunikannya? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini

Dilansir dari berbagai sumber, terdapat beberapa jenis pakaian adat Provinsi Riau di antaranya:

1. Baju Cekak Musang

Baju Cekak Musang adalah baju adat yang digunakan oleh laki-laki. Dari segi bentuk, Baju Cekak Musang tidak jauh berbeda dengan Baju Belanga. Baju ini memiliki kerah dan bagian lehernya terbelah ke bawah dengan panjang sekitar 5 cm. Tujuannya yakni agar memudahkan pemakainya saat mengenakan pakaian tersebut.

Keunikan pakaian adat ini yaitu memiliki tiga kantong di bagian depan, yakni satu di sebelah kiri dan dua di bagian bawah. Baju Cekak Musang ini bisa dibeli satu set dengan celana panjang bercorak polos.

2. Baju Teluk Belanga 

Baju Teluk Belanga adalah baju adat yang digunakan oleh laki-laki. Keunikan dari pakaian ini yaitu memiliki kerah dan berkancing lima yang melambangkan rukun Islam. Kancing yang disematkan berupa kancing tep, kancing permata, atau kancing emas.

Umumnya, pakaian ini dipasangkan dengan celana bahan tanpa motif atau polos atau celana dari bahan katun. Sebagai atribut, pada bagian pundaknya disematkan kain songket atau kain pelekat. Cara penggunaan kain samping yakni ditarik ke samping kiri pinggang.

Di sisi lain, terdapat penutup kepala atau juga disebut dengan Tanjak. Penutup kepala ini terbuat dari kain yang senada dengan baju maupun celana pakaian khas ini.

3. Baju Kebaya Labuh

Merupakan salah satu pakaian adat Melayu Riau berupa kebaya yang dibuat  dari jenis kain tenun khas Riau. Baju ini terdiri dari kain selendang, dengan panjang lengan baju sekitar dua jari dari pergelangan tangan. Sementara, lengan bajunya memiliki lebar kira-kira tiga dari jari permukaan lengan. Hal ini memang sengaja dilakukan agar gelang yang dikenakan kaum perempuan dapat terlihat. Adapun kedalaman bajunya bisa bervariasi, sampai atas betis aaru sedikit ke atas. 

Sama halnya dengan baju kurung, baju Kebaya Labuh dikenakan bersama dengan selendang atau kain tudung. Selain itu, pakain ini juga bisa dikenakan bersama dengan sarung batik, kain pelekat, dan kain lejo sebagai paduan dan disesuaikan dengan warna baju kebaya labuh. Baju kebaya labuh biasanya dikenakan oleh para wanita untuk acara-acara formal seperti acara pemerintahan.  



4. Baju Kurung

Satu dari sejumlah pakaian adat melayu Riau berupa model baju yang longgar sehingga tidak menampakan bentuk tubuh si pemakai. Pakaian adat ini biasanya dikenakan kaum perempuan segala usia. Baju ini dibuat dengan bahan kain yang bervariasi dengan motif polos dan bunga-bunga. Dalam pembuatannya juga tidak diperbolehkan menggunakan kain tipis atau tembus pandang.

Baju kurung memiliki warna yang bermacam-macam. Untuk orang tua, mereka biasanya menggunakan baju kurung dengan warna tidak mencolok. Sementara, atribut pelengkapnya berupa selendang atau kain tudung yang dipakai pada bahu dan untuk menutupi kepala.

5. Baju Melayu Gunting Cina

Baju Melayu Gunting Cina adalah pakaian adat Melayu Riau yang terbuat dari kain satin maupun kain sutra berkualitas tinggi. Baju ini biasa digunakan untuk mengadakan kegiatan atau upacara yang sifatnya tidak resmi.

6. Baju Monyet 

Baju adat yang dipakai di Riau bukan hanya digunakan untuk acara-acara khusus, tapi ada juga yang dipakai untuk keseharian seperti baju anak-anak. Pakaian keseharian untuk anak-anak ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu baju untuk anak laki-laki dan baju untuk anak perempuan. Biasanya, pakaian keseharian anak-anak ini dipakai untuk kegiatan bermain, belajar dan mengaji.

Dalam adat istiadat yang berlaku di Riau, baju keseharian anak laki-laki di sebut dengan istilah Baju Monyet. Pakaian ini dikombinasikan dengan bawahan celana panjang tanggung dan penutup kepala berupa peci atau kopiah atau lilitan kain segi empat.

Sedangkan untuk anak-anak perempuan, pakaian untuk kesehariannya dinamakan Baju Kurung, yang dilengkapi motif bunga-bunga. Baju ini dipakai dengan bawahan rok model lebar serta penutup kepala berupa kerudung atau jilbab.

7. Pakaian Adat Pengantin Wanita dan Pria 

Mempelai wanita biasanya mengenakan kebaya labuh atau busana kurung dalam acara pernikahan. Biasanya, pakaian pengantin terbuat dari kain tenunan khas Melayu Riau dengan corak dan warna yang sama.

Aksesoris pelengkapnya termasuk hiasan kepala andam, kalung emas, gelang burung merak, tampan-tampan atau sebai di bahu kiri, canggai di jari tangan, dan gelang kaki emas atau perak dengan kepala kuntum bunga cempaka pada kaki kiri dan kanan.

Sedangkan pakaian adat pengantin pria di Riau biasanya berupa busana teluk belanga atau cekak musang dengan motif bunga cengkeh dan tampuk manggis yang diberi benang emas.

Pakaian ini dipadukan dengan aksesoris seperti destar berbentuk mahkota, sebai kuning bersulam kelingan di bahu kiri, rantai panjang berbelit dua di leher, pending kuning, canggai di ibu jari kelingking, sepatu runcing atau capal kulit, dan keris pendek berhulu burung selindit, serta sirih telat atau sirih pemanis.

8. Tenun Songket Riau

Tenun songket merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Riau. Selain sebagai oleh-oleh, songket juga digunakan sebagai bagian dari pakaian adat. Songket Riau memiliki corak motif yang khas dan ditenun menggunakan benang sutra atau kapas. 

Kemudian, songket ditenun dengan diselingi tenunan motif tertentu menggunakan benang emas atau perak. Terdapat beberapa jenis songket khas Riau yaitu:

1. Tenun songket Melayu Siak

2. Songket Melayu Pekanbaru

3. Songket Indragiri

Masing-masing memiliki corak motif berbeda-beda. Umumnya, motifnya berkaitan dengan tumbuhan, hewan, dan alam.

Nah tak hanya itu, pakaian adat Provinsi Riau ini selain memiliki keunikan baik corak maupun warnanya terdapat nilai-nilai yang melambangkan pakaian adat tersebut di antaranya terdapat nilai tradisi dimana pakaian adat ini  sudah ada sejak zaman dahulu karna digunakan di setiap upacara tradisional. Tradisi ini kemudian menjadi simbol keunikan dan komunitas di tengah masyarakat.

Terdapat pula nilai budaya di dalamnya yang mana pakaian adat ini adalah warisan turun temurun yang sepatutnya harus dilestarikan dan dijaga. Terakhir, nilai sosial dimana adanya pakaian adat ini melambangkan status seseorang yang bisa kita lihat mulai dari warna, corak dan aksesoris yang dikenakannya.

Artikel ini ditulis Anggi, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE