RIAU ONLINE, PEKANBARU - Para penumpang bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) kini mesti melakukan pembayaran secara non tunai. Pembayaran non tunai pada layanan transportasi umum ini diterapkan sejak 16 Juli lalu.
Pembayaran karcis non tunai pada layanan Bus TMP dapat menggunakan kartu Brizzi atau dengan dompet digital seperti, QRIS, OVO, DANA dan akun bank mobile, seperti Brimo dan sebagainya.
Meski pembayaran secara digital dinilai memudahkan penumpang, di sisi lain pembayaran non tunai masih berdampak pada pendapatan bus TMP. Pasalnya, pendapatan bus TMP menurun setelah diberlakukannya pembayaran non tunai.
Kondisi tersebut dibenarkan Kepala UPT Bus TMP Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Sarwono. Apalagi kin masyarakat pengguna bus TMP mesti menggunakan kartu Brizzi dari Bank BRI sebagai mitra dari bus TMP.
"Ya memang mengalami penurunan, karena memang masyarakat belum terbiasa dengan pembayaran non tunai," ujar Sarwono, Minggu 22 Oktober 2023.
Meski pendapatan menurun, namun ia menilai bahwa menurunnya pendapatan bus TMP tidaklah signifikan dari pendapatan sebelumnya.
"Kalau pendapatan gak jauh sih, biasanya Rp 20 juta, kini paling Rp16 juta per hari, itu tidak masalah, kalau pendapatan berkisar segitu," bebernya.
Ia menyebut bahwa saat ini pihaknya sudah berupaya untuk bekerjasama dengan Bank BRI guna menyosialisasikan kepada masyarakat terkait pembayaran dengan metode digital.
"Artinya, dimana beli atau pun top up untuk mengisi saldo kartu Brizzi adalah tugas dari BRI. Kita minta tolong kepada BRI untuk sosialisasi ataupun iklan-iklannya, seperti di BRILink, Indomaret maupun Alfamart," jelasnya.
Penumpang yang tidak bisa melakukan pembayaran non tunai akan dibantu dengan metode hybrid. Pramugara Bus TMP membantu masyarakat yang belum memiliki kartu Brizzi maupun dompet digital.
"Kita masih ada hybrid, masih kita bantu untuk pembayaran non tunai, tapi dibayarkan melalui kartu pramugara kita," pungkasnya.