RIAU ONLINE, PEKANBARU-Sampah menumpuk masih saja terlihat di sejumlah ruas jalan Kota Pekanbaru. Seperti terlihat di Jalan HR Soebrantas tidak jauh dari simpang Jalan Delima dan Jalan Rajawali Sakti, Panam.
Dua operator angkutan sampah yang menjadi mitra pemerintah kota mestinya tidak membiarkan sampah menumpuk. PT. Ella Pratama Perkasa dan PT. Samhana Indah harusnya mengangkut sampah sesuai ritasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi beralasan bahwa keterlambatan pengangkutan karena jumlah armada kedua operator yang terbatas.
"Armada mereka tidak mencukupi, walau sudah ditambah ritasi pengangkutan. Tapi tetap masih ada saja sampah yang tersisa," ucapnya, Jumat 20 Oktober 2023.
Dirinya menyebut, puluhan unit angkutan sampah milik operator ternyata belum bisa mengangkut semua sampah. Kondisi ini diperparah dengan angkutan mandiri yang membuang sampah di titik Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ilegal.
Selain itu, katanya, permasalahan lainnya yang terjadi di Zona I juga membuat sampah menumpuk. Ia menyebut bahwa terlalu banyak angkutan sampah mandiri yang membuang sampah di Trans Dipo di Kawasan Rumbai.
Mereka membuang sampah tanpa ada batasan yang jelas. Akibatnya sampah pun menumpuk di Trans Dipo sedangkan sampah yang belum terangkut menumpuk masih banyak.
"Sampah itu menumpuk karena terlalu banyak angkutan sampah mandiri yang membuang di trans dipo, sehingga sampah membludak melebihi tonase yang ada," paparnya.
Pihaknya pun melakukan evaluasi dengan mengalihkan trans dipo saat ini ke lokasi baru. Lokasi trans dipo rencananya di sekitar Kecamatan Payung Sekaki.