Konsumen Kesal, Pembelian Solar Subsidi Dijatah 20 Liter Per Hari

spbu15.jpg
(Riau Online/Annisa Alzikri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Sejumlah pengendara roda empat mengeluh lantaran adanya pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Paus Ujung.

Konsumen solar subsidi, Anto (37) mengatakan tidak hanya dibuat mengantri lama, pembelian solar bahkan dijatah 20 liter perhari.

"Terlebih lagi di sini sekarang hanya bisa mengisi 20 liter perhari. Saya tinggal dekat sini jadi lebih dekat isi minyak di SPBU ini. Karena dibatasi saya harus nyari SPBU yang lain," ujarnya saat diwawancarai RIAUONLINE.CO.ID, Jum'at 20 Oktober 2023.

"Kalau dulu tidak perlu pakai QR Code dan kita bisa mengisi seberapanya, sekarang di QR Code juga dibatasi pembeliannya," tambahnya.

Ia berharap, pemerintah segera mengatasi kelangkaan BBM solar subsidi ini dan menambah kuota lebih banyak di berbagai SPBU.



"Agar kami pengendara tidak merasa tersulitkan dengan adanya pembatasan ini.
Karena kadang sehari kita bisa saja menggunakan kendaraan dalam waktu yang lama. Kalau habis kita harus menunggu hari besok untuk pengisian dan itu sangat menyulitkan kami," tuturnya.

Hal yang sama disampaikan oleh pengguna kendaraan Colt Duesel, Manurung (43). Ia mengungkapakan aturan pembatasan pembelian solar subsidi cukup menghambat pekerjaanya.

"Seperti saya dengan tabung minyak yang cukup besar 70 liter, tidak mencukupi jika di isi hanya 20 liter. Sehingga saya harus cari SPBU yang lain dan mengantri lama untuk menunggunya. Membuang waktu," kata Manurung.

Manurung berharap pihak pertamina memantau perkembangan di lapangan dan penggunaan solar subsidi bisa dibagikan secara merata.

"Agar tidak panjang lagi antrian. Soalnya kalau antrian panjang bisa menyebabkan kemacetan di jalan," tutupnya.

Artikel ini ditulis Annisa Alzikri peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE