Konsumen Solar cuma Bisa Beli 20 Liter Per Hari tapi Pertamina Bilang Stok Aman

SPBU13.jpg
(Riau Online/Fakhrur Rodzi)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pengguna solar kesulitan mendapatkan solar dan bio solar di Pekanbaru. Kalau pun berhasil berburu solar, bisanya konsumen hanya boleh membeli setengah dari kuota solar yang biasanya diterapkan Pertamina yakni 40 liter.

Konsumen Solar, Rozie mengaku kesulitan mendapatkan solar di Pekanbaru. Setelah berburu solar di seputaran SPBU di Pekanbaru, Rozie mengaku berhasil mendapatkan solar di SPBU Paus.

Namun pembelian dibatatasi maksimal 20 liter. Padahal sebelumnya bisa membeli 40 liter per hari.

"Saya mendapatkan solar di SPBU Paus, Pekanbaru. Biasa bisa beli 40 liter tapi sekarang cuma boleh 20 liter," katanya.

Berbeda dengan SPBU di Jalan Soekarno-Hatta. Di SPBU tersebut, pengendara bisa membeli langsung solar sebanyak 40 liter. Namun pembelian cuma dibatasi selama dua jam.

"SPBU Soekarno-Hatta samping Living World boleh beli 40 liter. Namun sayangnya penjualan cuma berlangsung selama dua jam mulai pukul 6-8 pagi," katanya.

Namun pernyataan berbeda dilontarkan Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria.

Susanto August Satria mengatakan Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan stok BBM subsidi dalam keadaan aman dan tersedia di Provinsi Riau. 

 

Pertamina Patra Niaga juga terus memonitor penyaluran Jenis BBM Tertentu/JBT (Biosolar) dan Jenis BBM Khusus Penugasan/JBKP (Pertalite).



 

"Kami memastikan ketersedian stok BBM subsidi dalam kondisi aman di Riau. Pertamina Patra Niaga juga akan terus memonitor penyaluran Biosolar dan Pertalite untuk menjaga pendistribusian BBM subsidi sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan," ujar Susanto August Satria, Kamis 19 Oktober 2023.

 

Ia menegaskan, pihaknya tidak ada pengurangan dalam menyalurkan JBT Biosolar dan JBKP Pertalite. Bahkan saat ini penyaluran Biosolar di Riau telah over dari kuota berjalan atau year to date hingga 16 Oktober 2023 sebesar 10 persen.

 

"Pengiriman BBM dari terminal BBM ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) dalam kondisi normal. Tidak ada penghentian pasokan atau gangguan operasi pada proses penyaluran BBM. Masyarakat tidak perlu khawatir dan jangan panic buying karena stok dan penyaluran BBM aman," tambahnya.

 

Satria mengungkapkan, Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi bersama pemerintah setempat dan Aparat Penegak Hukum (APH) terkait keamanan serta ketertiban demi kelancaran distribusi energi. 

 

Ia juga mengimbau agar masyarakat agar menggunakan BBM subsidi dengan bijak, jangan menimbun dan jangan menjual kembali BBM subsidi karena merupakan tindakan pidana.

 

"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan APH untuk bersama-sama mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan BBM. Jika melihat adanya indikasi penyalahgunaan atau kecurangan, masyarakat juga dapat melaporkan langsung ke aparat yang berwenang," jelasnya.

 

Sementara, untuk implementasi penerapan transaksi BBM Biosolar subsidi menggunakan QR Code Subsidi Tepat ini telah diterapkan di wilayah Riau baik di Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, Meranti, Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Siak.