RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru masih belum optimal. Tumpukan sampah masih terlihat di sejumlah ruas jalan Kota Pekanbaru hingga di pemukiman masyarakat.
Padahal operator angkutan sampah mestinya mengangkut sampah hingga ke pemukiman masyarakat. Sampah menumpuk terlihat di Jalan Purwodadi ujung di sejumlah titik Tempat Pembuangan Sementara (TPS) liar.
Setiap hari ada saja tumpukan sampah yang tak kunjung diangkut lantaran banyak masyarakat yang membuang sampah di TPS liar itu. Padahal sudah ada tanda larangan agar tidak membuang sampah.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, pun geram melihat kinerja DLHK Kota Pekanbaru lamban karena tidak tanggap menerima laporan dari camat dan lurah. Ia menyebut sistem laporan pengangkutan sampah saat ini terlalu panjang.
"Harus dipangkas sistem kerja, kalau memang pengangkutan sampah terlalu lamban dengan sistem sekarang," sebutnya, Kamis 12 Oktober 2023.
Dirinya tak menampik, hari ini sampah masih berserakan di Kota Pekanbaru. Menurutnya hal tersebut karena sistem pengangkutan oleh kedua operator, yakni Ella Pratama Perkasa dan Samhana Indah, belum maksimal.
Muflihun mendorong agar DLHK Kota Pekanbaru bersama operator bisa mengoptimalkan pengakutan sampah. Ia tidak ingin sistem pelaporan pengangkutan sampah terlalu lama.
Dirinya bersama tim masih mengkaji sistem pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru pada tahun 2024 mendatang. Satu opsi yakni mengembalikan pengelolaan ke kecamatan.
Camat dan lurah mesti berkelanjutan memantau kondisi pengangkutan sampah di wilayahnya. Apalagi keberadaan TPS ilegal menjadi satu faktor banyaknya tumpukan sampah di Kota Pekanbaru
"Kita akan perhitungkan biayanya, mana yang lebih efisien dari segi pembiayaan. Apa di kecamatan atau tetap pakai operator," pungkasnya.