Siswa SD Masih Sekolah saat Kabut Asap, Wali Murid: Harusnya Diliburkan

Siswa-sd-di-peknbaru-masih-sekolah.jpg
(ANGGI/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Siswa PAUD, SD dan SMP, di Kota Pekanbaru masih belajar di sekolah, Senin 9 Oktober 2023, meski kualitas udara di level tidak sehat berdasarkan pemantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru belum mengambil kebijakan untuk meliburkan peserta didik. Berbeda dengan kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang telah meliburkan para siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Hal ini menuai berbagai pendapat dari para wali murid. Seperti diungkapkan, Rika, wali murid SDN 46 Pekanbaru. 

Rika menilai, di kondisi kabut asap saat ini, seharusnya anak-anak turut diliburkan. Namun, sampai kini belum ada keputusan dari pihak sekolah.

"Ya kalau dalam kondisi ini memang harusnya diliburkan. Tapi belum ada keputusan dari pihak sekolah, jadi ya kami ngikut aja peraturan pemerintah," ujarnya.

Meski begitu, ia menyebut bahwa anak-anak wajib mengenakan masker ketika berada di lingkungan sekolah. Selain itu, belum ditemukannya anak-anak yang sakit akibat terdampak dari kabut asap. 



"Belum ada yang sakit, cuma anak anak-anak kan dirumahkan aja ndak boleh main keluar rumah jadi aman lah terpantau sama orang tuanya," jelasnya.

Berbeda dengan yang dikatakan oleh wali murid Satuan Paud Sejenis (SPS), Taman Pengasuh Anak (TPA) Pucuk Rebung, Wulan. Ia menilai, selagi diperbolehkan sekolah, anak-anak mereka tetap belajar ke sekolah.

Wulan menjelaskan bahwa PAUD tempat anaknya bersekolah masuk dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Selain itu dekat dari rumah dan diawasi langsung oleh para gurunya. 

"Kan jam segitu kabut belum terlalu, berbeda jika pagi hari jarak pandangnya udah ndak nampak juga tuh," sebutnya.

Dirinya berharap kabut asap cepat hilang. Menurutnya, jika diberlakukan aktivitas proses belajar mengajar secara dalam jaringan atau daring tentunya lebih susah bagi murid untuk beradaptasi dengan para gurunya. 

"Karena juga kalau sekolah dilakukan secara daring anak-anak lebih fokus main handphone dan malah yang belajar orang tuanya bukan anaknya," pungkasnya.

Artikel ini ditulis Anggi, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE