RIAU ONLINE, PEKANBARU - Harga beras premium di sejumlah daerah masih melambung. DPRD Riau meminta pemerintah segera mengantisipasi harga beras agar tidak semakin melambung di akhir tahun.
Sekretaris Komisi II DPRD Riau Husaimi Hamidi mengatakan, bahwa bulog harus membuat langkah berani, seperti, mengeluarkan stoknya untuk mengendalikan harga, agar tidak semakin melonjak sampai akhir tahun.
"Jangan sampai harga makin melonjak menjelang akhir tahun, masyarakat belum siap sepenuhnya untuk pindah dari asupan bahan pokok beras," ujarnya, Jumat 6 Oktober 2023.
Lebih lanjut Husaimi mengatakan, beberapa waktu lalu Komisi II DPRD Riau mengadakan rapat bersama Dinas Pertanian terkait persoalan harga beras.
Menurutnya, Dinas Pertanian yang menyebut petani gagal panen sebagai alasan naiknya harga tidak masuk akal.
"Alasannya karena petani gagal panen, jadi, peranan Dinas Pertanian dan Perdagangan bila harga naik, bekerjasama dengan bulog. Kalau gagal panen, bulog harus keluarkan stoknya, kan guna bulog untuk mengendalikan harga," jelasnya.
Ia menilai bulog selama ini difungsikan untuk mengendalikan harga, bila panenan banyak, maka bulog mengumpulkan beras dari petani, sehingga harga pasar stabil. Untuk itu, bulog harus mengadakan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan.
"Jangan sampai, ketika akhir tahun nanti lebih tinggi lagi sampai Rp 16 ribu beras per kilogram, sementara pendapatan masyarakat semakin turun," lanjutnya.
Dilansir dari data panel, harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium per Jumat, 6 Oktober 2023 naik 0,13 persen menjadi Rp 14.920 per kg.
Artikel ini ditulis Novrika, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE