RIAU ONLINE, PEKANBARU-Naiknya harga beras akhir-akhir ini membuat masyarakat mengeluh. Tak hanya masyarakat, para pedagang kuliner yang menggunakan beras sebagaj bahan utama harus memutar otak agar bisnisnya terus berjalan.
Pedagang Lontong di Jalan Buluh Cina, Roni (45), mengatakan tidak hanya beras, bahkan bahan pokok lainnya juga ikut naik.
"Sehingga pengaruhnya ke kita sebagai penjual lontong dan nasi goreng sebab bahan pokoknya ialah beras. Terlebih lagi saya pakai Beras mudik, kalau untuk beras lontong itu khusus berasnya. Kalau beras yang biasa gk bagus jadinya," ujarnya saat diwawancarai RIAUONLINE.CO.ID, Kamis 28 September 2023.
Ia menjelaskan, naiknya harga beras mudik cukup drastis, namun harga lontongnya masih sama Rp5.000 per porsi.
"Kita takut pelanggan lari seadainya nanti dinaikan, sebab otomatis orang mikir juga nanti mau belanja. Biasanya seporsi Rp5.000 kita buat Rp7.000 kan sudah beda, yang ada kurang pelanggan nantinya," ungkapnya.
Roni berharap harga beras bisa kembali normal seperti biasanya.
"Bukan kita yang penjual lontong saja yang susah, tapi orang lain susah juga jadinya," kata Roni.
Hal yang sama disampaikan oleh pedagang Lontong di Jalan Manunggal, Siti Suarni (53). Ia mengungkapkan meski penjualannya masih laris- manis, namun cukup terasa saat membeli beras yang harganya naik drastis.
"Tapi mau bagaimana pun harga beras nya, tetap kita beli juga. Untuk lontong porsinya biasa aja, jika porsinya kita kurangin kasihan juga dan ini berpengaruh terhadap langganan kita," jelasnya.
Menurut Siti, untuk harga penjualan lontongnya tetap stabil diharga Rp5.000 dan tidak ada kenaikan harga.
"Berapa pun harga beras porsi untuk lontong tetap segitu. Dan kita tetap memakai beras mudik, sebab jika beras yang lain nanti rasanya hambar, tidak cocok digunakan untuk lontong," terangnya.
Siti berharap harga kebutuhan pokok bisa kembali seperti semula, sebab menyulitkan masyarakat, khususnya para pedagang .
"Ini bukan hanya beras saja naik, tapi semua yang naik distabilkan kembali semua harganya," pungkasnya.
Artikel ini ditulis Annisa Alzikri, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE