Sejumlah Balita di Sekitar Jalan Gelatik Ikut Mengungsi Pasca Banjir di Pekanbaru

Warga-di-jalan-gelatik-mengungsi.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tidur beralaskan matras tipis dan selimut seadanya, sejumlah balita terpaksa ikut mengungsi pasca banjir menggenangi pemukiman warga di Kelurahan Marpoyan Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, sejak Rabu 6 September 2023.

Sedikitnya tujuh kepala keluarga (KK) di sekitar Jalan Gelatik, Kota Pekanbaru terpaksa mengungsi ke tenda darurat. Para balita pun ikut merasakan dinginnya malam karena tinggal sementara di bawah tenda darurat dari BPBD.

Warga yang mengungsi juga mengeluhkan kondisi tenda darurat yang bocor. Padahal banyak anak-anak yang tidur dalam tenda darurat tersebut.

"Tendanya bocor, kita sudah bilang banyak anak-anak, katanya nanti diperbaiki," keluh salah satu warga di tenda darurat, Kamis 7 September 2023.



Warga yang mengungsi mengaku belum tahu hingga kapan berada di tenda pengungsian. Meski begitu, banjir yang semula setinggi satu meter kini mulai surut.

Bantuan bagi warga yang terdampak banjir di kawasan itu tidak hanya berupa tenda darurat. Tim dari Satuan Brimob Polda Riau juga menyiagakan satu unit dapur umum untuk memasok makanan bagi warga terdampak banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru mendata untuk sementara ada 432 KK terdampak banjir. Jumlah ini masih bisa bertambah karena tim di lapangan masih melakukan pendataan dan evakuasi.

Masyarakat yang terdampak banjir paling banyak di Kecamatan Marpoyan Damai. Total ada 316 KK terdampak banjir di kawasan tersebut.