Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, bersama perwakilan 18 partai politik deklarasi Pemilu Damai 2024 di SKA Co-Ex, Senin, 28 Agustus 2023
(Dok. Polda Riau)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Polda Riau bersama 18 partai politik (parpol) kontestan Pemilu 2024 menggelar Deklarasi Pemilu Damai 2024 di SKA Co-Ex, Senin, 28 Agustus 2023.
Deklarasi Pemilu Damai yang mengusung tema Pemilu yang Bersih, Aman, Damai, Kondusif, dan Berintegrasi, dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia
Adapun 18 parpol peserta Pemilu 2024 yang ikut dalam deklarasi ini yakni PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, NasDem, Partai Buruh, Partai Gelora, PKS, Partai Kebangkitan Nusantara, Hanura, Garuda, PAN, PPP, Demokrat, PSI, Perindo, PPP dan Partai Ummat
Adapun, isi deklarasi Pemilu damai tahun 2024 Provinsi Riau yakni, pertama akan melaksanakan Pemilu tahun 2024 yang damai dan kondusif untuk mewujudkan demokrasi yang bermartabat.
Kedua, akan mematuhi dan mentaati segala bentuk dan ketentuan yang berlaku serta menyelesaikan permasalahan pemilu tahun 2024 sesuai dengan koridor hukum.
Ketiga, menolak upaya yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat dan menghindari kegiatan yang bersifat provokatif, menghasut, ujaran kebencian serta tidak menggunakan isu sara dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Keempat menciptakan situasi dan kondisi tetap kondusif di wilayah Polda Riau.
Kapolda Riau, Irjen M Iqbal menjelaskan, Pemilu merupakan implementasi dari sila ke-4 Pancasila.
"Pemilu tahun 2024 akan menjadi Pemilu yang ke-13 di Indonesia. Saat ini kita sudah memasuki tahapan inti. Saya sudah pesan kepada seluruh Kapolres untuk membantu KPU dan jajarannya," ujar Irjen Iqbal.
Untuk menciptakan Pemilu bersih, damai, kondusif dan berintegritas, Polda Riau telah menerapkan strategi cooling system yang didukung oleh seluruh Polres dan jajaran.
"Kehadiran Polri adalah wujud dari kehadiran negara yang memiliki peran vital sebagai cooling system dalam meredam segala bentuk potensi gangguan yang dapat mengancam stabilitas keamanan di tengah masyarakat," tegasnya.
Dalam segi pengamanan, Polda Riau telah mempersiapkan 28.946 personel Kuat Libat yang terdiri dari 3.912 personel Polda Riau, 620 personel TNI, 24.413 personel Linmas dan 64 penyidik Gakkumdu. Kemudian ada 2.643 personel Satwil, BKO PAM TPS 900 personel dan BKO Brimob 270 personel.
Iqbal menjelaskan pemilu merupakan kontestasi dalam konstitusi. Dalam kontestasi tidak ada benar dan salah, tujuannya tetap mencari yang terbaik.
"Pihak yang menang tidak boleh tinggi hati, kita harus saling merangkul. Bukan saja siap kalah dan menang, tapi siap merangkul. Pemilu juga sebagai edukasi publik dan membantu wajah demokrasi," lanjut Mantan Kapolda NTB tersebut.
Peran pemilu dalam sebuah negara demokratis adalah jalan damai untuk merebut kekuasaan secara legal. Pemilu juga berfungsi sebagai sarana integrasi bangsa karena merekat perbedaan pilihan politik di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural.
"Tanpa Pemilu, Indonesia dapat terpecah karena perbedaan pandangan politik dan kepentingan. Tapi dengan Pemilu perbedaan pandangan politik bisa menyatu dalam bingkai negara kesatuan RI," ungkapnya.
Lanjut Iqbal, Polri tidak bisa mengandalkan kekuatan semata (hard power). Menurutnya, kekuatan sesungguhnya adalah kita semua yang berperan mengamankan sehingga suasana pesta demokrasi lima tahunan ini menjadi kondusif, aman, damai dan berintegritas.
Faktor yang menentukan terwujudnya pemilu damai terdiri dari 3 faktor utama. Pertama penyelenggara pemilu harus berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Kedua, penyelenggara pemilu harus memiliki integritas dan profesional agar terbangun public trust. Ketiga, warga yang memiliki hak pilih menjadi pemilih berdaulat.
"Pemilu harus dimaknai bukan sekedar untuk merebut atau meraih kekuasaan namun momentum untuk menyampaikan visi, misi, ide dan gagasan," pungkasnya.