RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau per Rabu, 2 Agustus 2023, telah mencapai 1.042.53 ha.
Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, mengatakan karhutla yang semakin meluas disebabkan kondisi alam dan angin yang kencang serta tanah gambut cukup dalam.
"Namanya kita bekerja di alam jadi tidak bisa diprediksi. Anginnya kencang, kemudian bahan bakar banyak. Jadi ketika dipadamkan sebelah sini sebelah sana muncul dan itu gambutnya dalam. Jadi butuh waktu agak lama," ungkapnya saat dikonfirmasi pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Meski begitu, ia mengklaim pihaknya tidak menemui masalah terkait personel maupun alat atau sarana prasarana untuk mengatasi karhutla.
Menurutnya, kebakaran di tanah gambut tidak bisa segera dipadamkan. Sehingga, personel gabungan harus bekerja keras dalam memadamkan karhutla.
"Paling parah karhutla berada di Teluk Banau, Rokan Hilir (Rohil). Itu tanahnya termasuk gambut. Pemicu lainnya lantaran kondisi panas serta daun dan semak kering," terangnya.
Karhutla di 12 Kabupaten Kota diantaranya paling tinggi yakni Bengkalis 376.04 hektar dan terendah Kuantan Singingi (Kuansing) 2 hektar. Urutan selanjutnya yakni Rokan Hilir (Rohil) 180.50 hektar. Lalu, Dumai 110.37 hektar.
Kemudian, di Kabupaten Pelalawan 91.23 hektar, Kampar 60.52 hektar, Indragiri Hilir (Inhil) 54.07 hektar dan Indragiri Hulu (Inhu) 48.70 hektar. Disusul oleh Siak 39.24 hektar, Pekanbaru 35.21 hektar, Rokan Hulu (Rohul) 26.40 hektar, dan Kepulauan Meranti 18.25 hektar.
"Pemerintah telah melakukan upaya-upaya agar tidak terjadi karhutla yang merupakan kondisi alam. Bekerja dengan alam tidak bisa diprediksi. Dan karhutla paling hebat memang terjadi pada bulan ini, kalau waktu itu pas lebaran di Dumai," terangnya.