RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar, mewanti-wanti masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan agar tak terjadi bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi kemarau kering akan melanda Riau tahun ini.
"Diharapkan agar tidak ada masyarakat Riau yang membakar (hutan dan lahan). Diketahui telah terjadi lokasi kebakaran di Bumi Lancang Kuning dengan luas 821.08 hektar," kata Syamsuar, Rabu, 12 Juli 2023.
Syamsuar menguraikan bahwa sepanjang 2023 ini telah terjadi karhutla di sejumlah daerah di Bumi Lancang Kuning. Di antaranya Kabupaten Bengkalis seluas 337.48 hektar, Dumai 100.57 hektar, Indragiri Hilir (Inhil) 47.50, Indragiri Hulu (Inhu) 24.08 hektar, Kampar 46.79 hektar.
Kemudian, di Kepulauan Meranti 12.75 hektar, Kuantan Singingi (Kuansing) 2 hektar, Pelalawan 37.18 hektar, Rokan Hilir (Rokan Hilir) 135.55 hektar, Rokan Hulu (Rohul) 35.55 hektar, Siak 122.82 hektar, dan Pekanbaru 12.75 hektar.
"Semua kabupaten kota merasakan kebakaran hutan dan lahan. Namun, sejak 2020 sudah tidak ada lagi bencana asap. saya mengucap terima kasih kepada para bupati dan walikota serta camat yang senantiasa menjadi. Jangan sampai nanti di suasana tahun politik bertambah parah bencana asap," ucapnya.
Syamsuar pun berharap para camat di Riau akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak terjadi kebakaran hebat yang mengganggu perekonomian, transportasi, serta kesehatan masyarakat.
"Ini jangan sampai terjadi di masa yang akan datang. Agar Riau bisa menikmati udara segar dan tidak ada penyakit batuk," ungkapnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat sejak 2021-2023 jumlah titik api tertinggi tercatat berada di Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rohil
Kedua dan ketiga masih di Rokan Hilir yakni di Kecamatan Kubu Babussalam dan Kecamatan Pasir Limau Kapas. Tertinggi, empat hingga enam Kecamatan Sungai Sembilan, Medang Kampai, dan Bukit Kapur yang berada di Kota Dumai.
Posisi selanjutnya Kecamatan Bandar Laksamana, Rupat, dan Pinggir yang berlokasi di Kabupaten Bengkalis. Terakhir di Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan.
Ia meminta agar para bupati dan walikota memberikan arahan kepada para camat agar tidak terjadi karhutla. Syamsuar menegaskan agar karhutla menjadi perhatian semua pihak, terlebih sudah ada posko di semua satgas serta kelurahan.
"Ini yang perlu jadi perhatian siagakan seluruh sumber daya manusia, tingkatkan patroli rutin terpadu, selalu melakukan pengecekan di lapangan, tingkatkan donasi dan kerjasama dengan seluruh stakeholder," katanya.
Sebelumnya dalam rapat koordinasi bersama kepala daerah di Riau, Syamsuar mengingatkan tugas besar pemerintah. Satu di antaranya, melakukan pembasahan pada lahan gambut dengan teknologi modifikasi cuaca.
Disamping itu, penyiraman garam pun dilakukan agar bisa mendatangkan hujan melalui patroli udara. Sekat serta embung air pun sangat diperlukan dan terus dijaga.
"Mengenai daerah yang telah lama tidak hujan, saya sudah minta BPBD agar sounding ke Lanud untuk melakukan modifikasi cuaca agar turun hujan di wilayah itu," terangnya.