(iStock via Liputan6.com)
RIAU ONLINE, INHU - Seorang pria asal Sumatera Utara (Sumut), Miki Ardipo Lubis nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di dalam rumahnya, Jalan Lintas Timur, Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Minggu, 11 Juni 2023.
Pria 32 tahun itu diduga nekat menghabisi dirinya sendiri lantaran ditelantarkan oleh istri sirinya, Lina BR Regar. Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya sepucuk surat yang ditinggalkan korban yang berisi pesan untuk sang istri.
"Sebelum pernikahan kita janji sehidup semati bersama, tapi kenapa kamu menolak hidup bersama saya. Jauh-jauh dari Medan datang ke Riau menjumpai mu tapi kamu menolak," bunyi surat tersebut.
Dalam surat yang ditulis tangan itu, korban meminta Lina BR Regas untuk mengantarkan jasadnya kepada anak-anaknya yang ada di Medan.
Korban ditemukan gantung diri oleh teman Lina BR Regar, Salsa Putri Kaban. Saat itu Salsa yang baru pulang ke kontrakannya menemukan pintu rumahnya dalam kondisi terbuka.
"Saat pulang kerja, Salsa mencoba menghidupkan lampu, ternyata ditemukan Miki sudah gantung diri di bagian dalam belakang rumah," ujar Kapolres Inhu, Dody Wirawijaya, Senin, 12 Juni 2023.
Baca Juga
Selanjutnya, Salsa menghubungi istrinya Lina BR Regar yang saat itu ada di Pekanbaru.
"Salsa kemudian menghubungi pemilik kontrakan dan pihak kontrakan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian," lanjut Dody.
Salsa yang merasa ketakutan, akhirnya memutuskan untuk menginap di rumah temannya yang lain.
Sementara jasad korban dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan visum. Kuat dugaan bahwa korban meninggal akibat gantung diri.
Menurut istri siri korban, kata Dody, korban sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri dengan menenggak racun rumput serta menabrakkan diri ke mobil yang melintas.
"Setiap ada keributan dengan istrinya, korban selalu mengancam akan bunuh diri. Hal ini sering terjadi dalam 3 tahun terakhir," tutup Dody.
Lina BR Regar selaku istri siri korban atau perwakilan dari keluarga besar korban, menyatakan di dalam surat pernyataan yang bermaterai 10.000 menerima kematian korban sebagai suatu musibah dan bertanggung jawab atas proses pemakaman korban.
