Kepemimpinan Syamsuar-Edy Berakhir Tahun Depan, Ade Hartati Ungkap Kekurangannya

Paslon-Syamsuar-Edy.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota DPRD Riau Fraksi PAN, Ade Hartati Rahmat, menyampaikan refleksi kepemimpinan Syamsuar-Edy, yang akan berakhir pada 2024 mendatang. Menurut Ade, Syamsuar-Edy memang memberi pergerakan, namun tak bisa dibaca atau dirasakan masyarakat. Sebab itu, kata dia, cukup berat untuk melihat kinerja Syamsuar-Edy.

“Dari sisi pelayanan kita sama-sama rasakan, dari sisi birokrasi kita lihat tukar menukar jabatan itu menyebabkan kebijakan di OPD tidak maksimal. Karena setiap pengganti dan yang diganti punya egoisme masing-masing,” kata dia, Selasa, 6 Juni 2023.

Kendati begitu, Ade tak menampik adanya pergerakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pada kebijakan program untuk masyarakat, seperti Bosda yang sudah diberikan kepada anak sekolah. Namun, menurutnya program itu tidak mampu memutus mata rantai kasus anak putus sekolah di Riau.

“Terbukti gubernur membentuk satgas putus sekolah. Ini menunjukkan persoalan yang cukup pelik di Riau terkait pendidikan,” ujarnya.

“Begitu juga dengan bidang kesehatan. RSUD Arifin Ahmad jadi satu-satunya rujukan di Riau. Seharusnya sesuai visi misi gubernur, mampu memecah konsentrasi di RSUD Arifin Ahmad dengan memperkuat RS daerah dengan memberikan bantuan keuangan dalam jangka lima tahun ini harusnya sudah ada progres,” tambah Ade.



Tak berhenti di situ, Ade menjelaskan perihal rasionalisasi anggaran di tengah jalan pasca covid-19 belakangan ini. 

“Memang mungkin tak sepenuhnya tanggung jawab Syamsuar-Edy karena bencana alam. Tapi provinsi lain bisa bangkit, harusnya Riau begitu,” kata dia.

Ade menyayangkan Pemprov Riau terkesan hanya sibuk membicarakan orang seperti siapa yang mau duduk di jabatan ini dan lain-lain. Harusnya, kata Ade, Pemprov Riau fokus pada programnya bukan individu.

“Selama Syamsuar-Edy kan kita bicara orang terus, tak pernah lari dari pembicaraan itu. Hasilnya ya gonta-ganti pejabat terus. Inilah buat ke depannya kita fokus bicara program apa yang bisa dirasakan masyarakat,” kata dia. 

“Ke depan masyarakat harus lebih cerdas juga, jangan memilih sosok melainkan program. Tawaran yang mereka sampaikan itu apa,” pungkas Ade.