RIAU ONLINE, PEKANBARU - Indonesian Youth Education and Social (IYES)melaksanakan program pengabdian ke daerah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan). IYES Mengajar, dilaksanakan untuk kedelapan kalinya sejak berdirinya IYES Indonesia pada 2014 silam.
IYES Mengajar 8 di tahun ini dilaksanakan di SDN 016 Desa Pangkalan Serai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Dalam pelaksanaan yang sukses dilaksanakan dalam kurun waktu enam hari, IYES Indonesia bekerja sama dengan CIMSA FK Universitas Riau, BEM FKIP Universitas Riau, Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.
Pemilihan Desa Pangkalan Serai sebagai lokasi IYES Mengajar 8 tidak terlepas dari prinsip IYES Indonesia sendiri untuk berkontribusi dan menginspirasi anak-anak di daerah 3T dalam bidang pendidikan dan lingkungan dari daerah tersebut.
Sebagaimana dikatakan Executive Director IYES Indonesia, Nora Dameris Manurung, tentang alasan terpilihnya Desa Pangkalan Serai sebagai lokasi terlaksananya IYES Mengajar 8.
“Ada beberapa kategori dalam pemilihan lokasi IYES mengajar 8 yang tentunya sesuai dengan prinsip IYES Indonesia, salah satu alasan yang mendukung Desa Pangkalan Serai cocok dijadikan sebagai lokasi mengajar,” kata dia, Rabu, 24 Mei 2023.
“Daerah tersebut merupakan daerah 3T yang mana lokasinya berada di ujung dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Subayang. Akses menuju ke sana cukup menantang dengan melawan arus sungai yang cukup kuat agar sampai ke desa yang letaknya berada di hulu Sungai Subayang. Di satu sisi, lokasi Desa Pangkalan Serai yang berdekatan dengan Desa Terusan yang merupakan lokasi dilaksanakannya IYES Mengajar 7 di tahun 2022 yang mana kondisinya tidak jauh berbeda untuk mendapatkan perhatian lebih,” tambah Nora.
Dalam pelaksanaannya, IYES Mengajar 8 kali ini seperti tahun-tahun sebelumnya yang membuka kesempatan untuk para pemuda-pemudi Indonesia untuk turut berkontribusi secara langsung dengan menjadi volunteer.
Project leader IYES Mengajar 8, Farah Triandini, menyampaikan tentang berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan IYES Mengajar 8 kemarin yang sekiranya dapat membantu SDN 016 Desa Pangkalan Serai, Kampar Kiri Hulu, Kampar, Riau.
“Desa Pangkalan Serai hanya memiliki satu sekolah dasar, Yaitu SD N 016 Pangkalan Serai. Sebagai satu-satunya akses pendidikan di desa tersebut. Dengan tenaga pengajar sebanyak tujuh orang yang mana hanya satu orang saja yang merupakan PNS dan sisanya hanya pegawai honorer,” terangnya.
Farah menuturkan, banyak kerusakan pada fasilitas sekolah yang perlu diperbaiki, seperti kondisi kelas yang mengalami kebocoran pada atap, lantai sekolah yang bolong-bolong, kaca jendela yang pecah dan juga kondisi kamar mandi sekolah yang tidak layak digunakan.
“Dari berbagai hal yang perlu mendapatkan perhatian dari kondisi di desa maupun sekolah dasar yang ada di sana, tim IYES mengajar 8 memutuskan melaksanakan beberapa program yang diharapkan dapat membantu dan memberi kebermanfaatan seperti, pelaksanaan experiment class, pelatihan tari, English Class, pemeriksaan kondisi kesehatan warga desa dan anak-anak desa, serta pelaksanaan perbaikan kecil-kecilan terkait fasilitas sekolah yang rusak,” kata dia.
“Selanjutnya, dari apa yang ada di sana, tim IYES mengajar 8 akan menuangkan outputnya dalam bentuk mini riset yang mana nantinya akan digunakan untuk advokasi dan audiensi terkait masalah pendidikan, lingkungan dan kesehatan di desa tersebut ke berbagai pihak terkait,” lanjut Farah.
Selain melaksanakan pengajaran dan perbaikan terhadap siswa-siswi di SDN 016 Pangkalan Serai, tim IYES Mengajar 8 juga memberikan banyak buku yang sekiranya dapat membantu proses pembelajaran di sekolah tersebut. Buku-buku itu didapatkan dari berbagai pihak yang turut mendukung pelaksanaan IYES Mengajar 8, seperti Pustaka Bintang.
“Temuan yang diperoleh dari Desa Pangkalan Serai akan diadvokasi ke pemerintah atau pemangku kepentingan, serta temuan tersebut akan dijadikan sebagai dasar bagi IYES Indonesia untuk memperjuangkan harapan-harapan dari masyarakat Pangkalan Serai,” pungkasnya.