RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Riau memprediksi El Nino lemah akan terjadi di Bumi Lancang Kuning pada Juni 2023 mendatang.
"El nino lemah ini akan membuat lebih kering lagi. Sehingga, musim kemarau 2023 lebih kering dan perlu mengantisipasi beberapa hal," kata Kepala BMKG Riau, Ramlan, Minggu, 21 Mei 2023.
Ramlan menyebut satu dari beberapa hal yang harus diantisipasi saat El Nino adalah kekurangan pasokan air. Untuk itu, ia mengimbau agar penggunaan air dilakukan seminimal mungkin.
"Sumber air di Riau akan semakin kering dibanding bulan sebelumnya. Apalagi saat ini hujan mulai berkurang begitu juga daerah tangkapan hujannya berkurang. Sehingga, air semakin menipis," jelas mantan kepala BMKG Sulawesi Tenggara, Kendari.
Menipisnya konsesi air dalam kehidupan sehari-hari akan menutup wilayah perkebunan dan pertanian. Jika hal tersebut terjadi, tentunya tanaman dan tanah akan mengering akibat tidak tercukupi air di area tersebut.
"Jangan sampai terjadi kebakaran lahan dan hutan. Khususnya di lahan gambut yang mudah terbakar. Ini yang perlu diantisipasi. Namun, dengan adanya embung dapat sedikit membantu produksi air di sekitar area kebun dan lahan pertanian," tuturnya.
Sejak 2020 sampai 2022 fenomena la nina (basah) melanda Provinsi Riau. Sehingga, potensi musim kemarau saat itu lebih singkat lantaran masih terjadi hujan.
Sedangkan pada 2023 ini, La Nina hanya berlangsung hingga April atau Mei. Selanjutnya kondisi akan netral atau normal. El Nino berpotensi terjadi pada Juni 2023 yang membuat musim kemarau di Riau akan semakin kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.