RIAU ONLINE, PEKANBARU-Anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat, menyampaikan permasalahan kelangkaan minyak goreng, khususnya MinyaKita di Pekanbaru merupakan komitmen bersama.
Menurut dia, hal itu tak bisa sepenuhnya dibebankan tanggungjawab ke pemerintah, melainkan juga pengusaha minyak goreng.
"Pengusaha harus punya keberpihakan pada rakyat. Jangan sampai harga di atas ambang daya beli rakyat," tegasnya, Jumat, 10 Februari 2023.
Politikus PAN itu menjelaskan, saat ini pengusaha kebanyakan mau untung besar tanpa memperdulikan daya beli rakyat, sehingga tak ada keberpihakan pada rakyat.
"Jadi kami berharap pemerintah mampu mengendalikan ini. Kemarin sudah ketahuan ada 500 ton yang ditahan oleh salah satu pengusaha di gudang di Jakarta dan itu tidak didistribusikan," ujarnya.
Sementara terkait kelangkaan minyak goreng program Kementerian Perdagangan ini menjadi perhatian Pemko Pekanbaru. Ada rencana pasar murah kembali digelar untuk mencegah terjadinya kelangkaan minyak goreng tersebut.
"Maka kita lakukan pasar murah, hal ini untuk menyediakan minyak murah bagi masyarakat," jelas Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, Selasa, 7 Februari 2023 silam.
Menurutnya, pasar murah juga bentuk langkah intervensi harga komoditi pangan di pasaran. Ia menegaskan jangan sampai ada oknum distributor yang menimbun minyak goreng murah ini.
Apalagi minyak goreng murah ini sudah satu pekan ini langka di pasaran. Pihaknya bakal menelusuri distributor terkait dugaan ulah oknum menimbun minyak goreng murah ini.
"Kita tidak ingin ada oknum menimbun minyak murah untuk momen puasa dan lebaran," tegasnya.