Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi di Jalan Bupati, Kecamatan Tambang, Dusun II Desa Tanjung Kudu, RT 3/RW 1 Kabupaten Kampar, Jumat, 1 Maret 2022 sekitar pukul 14.00 WIB/DEFRI CANDRA /Riau Online
(DEFRI CANDRA /Riau Online)
LAPORAN: SOFIAH
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemberitahuan Riau Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) telah bergema dan menjadi perbincangan warga masyarakat di Tanah Melayu. Pasalnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengumandangkan Riau bakal menetapkan Siaga Darurat Karhutla beberapa waktu lalu. Hal itu juga dipertegas oleh Gubernur Riau, Syamsuar.
Penetapan status siaga darurat karhutla di Riau ini akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Riau terkait prakiraan cuaca serta titik api.
Kepala BMKG Riau, Ramlan, menyebut akan ada rapat penetapan Riau siaga darurat karhutla pada pekan depan.
"Ditelepon kalaksa BPBD, ada arahan pak Gub, Senin depan rapat (Penetapan Riau Siaga Darurat Karhutla), kemungkinan Selasa ditetapkan siaga darurat karhutla. Itu tergantung hasil rapat," ungkapnya kepada Riau Online, Rabu, 8 Februari 2023.
Hal itu juga dipertegas oleh Kalaksa BPBD Riau Edy Afrizal. "Iya benar. Tapi, ditetapkannya atau tidak tergantung hasil rapat besok," terangnya.
Edy menyebut prosedur untuk penetapan Riau Siaga Darurat Karhutla jika ada dua kabupaten/kota yang telah melapor ke provinsi. Jika belum ada, lanjutnya, tentunya belum bisa disebut siaga darurat karhutla.
Terkait luasan kebakaran lahan untuk menetapkan siaga darurat karhutla, Edy menyebut, tidak harus luas.
"Itu sesuai analisa dan kajian dari kawan-kawan di kabupaten/kotw. Serta memperhatikan saran dari BMKG terkait perkembangan cuaca dan hotspot dari masing-masing daerah," tuturnya.
Jika dilihat ada potensi ancaman karhutla, kata dia, pihaknya dengan kesepakatan bersama kepala daerah akan meningkatkan status siaga darurat karhutla.
Kajian itu, menurutnya, adalah kaji cepat. Termasuk jika panas dan berpotensi terjadi karhutla sesuai hasil analisa tim reaksi cepat atau BPBD setempat.
"Sebagai masyarakat bisa merasakan. Pada prinsipnya itu kewenangan siaga darurat ada pada kepala daerah," ungkapnya.
Katanya, pihaknya sebagai pembantu kepala daerah memberikan masukan saja. Untuk daerah yang sudah mengalami kebakaran ada empat daerah yakni Bengkalis, Siak, Dumai, dan Pekanbaru.
"Memang potensinya kecil. Artinya, kebakaran tak luas tapi potensi ancamannya ada kalau menurut kajian kita di provinsi. Makannya, kita mendorong kabupaten/kota untuk menetapkan status," tutupnya.