Pria Kepri Hanyut hingga Vietnam: Serasa Dihiptonis sampai Makan Sampah Laut

Ilustrasi-orang-hanyut.jpg
(Shutter Stock via kumparan)

RIAU ONLINE - Seorang anak buah kapal (ABK) KM Bahagia Natuna dinyatakan selamat setelah dikabarkan hanyut hingga ke perairan Vietnam. ABK bernama Raden Bambang Alamsyah atau Iman kini telah tiba di Tanah Negeri Segantang Lada, Kepulauan Riau (Kepri).

Iman dipulangkan dari Vietnan ke Indonesia menuju tempat tinggalkan di Kabupaten Karimun, Kepri, setelah adanya koordinasi antar pihak otoritas kedua negara.

Kepulangan Iman melalui Vietnam-Malaysia dan lanjut ke Jakarta diterima langsung oleh staf Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan staf Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat, 20 Januari 2023.

Kemudian Iman berangkat dari Jakarta menuju bandara Hang Nadim Batam pada Sabtu, 21 Januari 2023. Selanjutnya, langung ke Karimun menggunakan moda transportasi laut.

Iman mengaku sempat menduga telah dihiptonis dan dibuang ke laut oleh kapal asing yang diduga kapal Thailand.

“Saya pindah kapal, awalnya saya tidak tau kenapa, taunya setelah terbangun dan sudah di kapal lain,” kata Iman mengenang peristiwa yang dialaminya, sebagaimana dilansir dari Batamnews, jaringan RIAU ONLINE, Minggu, 22 Januari 2023.

Ketika itu, seluruh kru kapal tertidur. Sehingga tidak ada yang mengetahui peristiwa yang dialami Iman.

"Setelah selesai tebar jaring, seluruh kru kapal tertidur sembari menunggu hasil tangkapan. Saat itu saya sendiri yang tiba-tiba terbangun. Saat saya masih belum sadar karena baru terbangun, saya sempat melihat ada kapal lain merapat ke kapal kami," ucapnya.

Sehari kemudian, Iman yang bertugas sebagai juru masak di KM Bahagia Natuna itu menyadari bahwa dirinya telah berada di kapal lain. Hal ini disadarinya setelah mendengar percakapan menggunakan bahasa yang dianggap sama seperti Thailand atau Vietnam.



Di kapal asing itu, Iman diinterogasi sejumlah kru kapal disertai dengan kekerasan.

"Saya bisa sedikit bahasa Inggris, tapi tidak lancar. Karena sulit komunikasi, saat ditanyai saya sempat dipukul dua kali di bagian wajah," ujarnya.

Beberapa kru kapal asing tersebut kemudian mengikat badan Iman ke sebuah kayu dengan bentuk rakit dan dua pelambung. Kru kapal itu juga menyita HP milik Iman. Para kru kapal asing itu membuang tubuh Iman saat melintas di perairan Laut China Selatan.

Iman mengaku sempat terombang-ambing selama dua hari hanya dengan dua pelampung berbentuk kapsul hingga akhirnya salah satu pelampung meledak.

"Saya dibuang tanpa ada dibekali makan atau minum. Saya dibalut jaring dan tidak tenggelam selama dua hari karena pelampung," ujarnya.

Beruntung, Iman melihat kayu berukuran besar melintas di hadapannya. Iman pun mencoba bertahan hidup bermodalkan kayu itu sampai ia melihat kapal yang melintas.

Iman mengatakan hanya mengingat bahwa ia sempat melambai ke arah kapal hingga akhirnya tak sadarkan diri selama dua hari.

"Saat saya sadar saya sudah di kapal mereka. Yang saya tahu mereka nelayan Vietnam, karena saya ditolong dan diselamatkan mereka hingga dibawa ke negaranya. Untuk itu saya sangat berterima kasih kepada mereka dan Vietnam. Saya berutang nyawa pada mereka," kata Iman.

Selama terombang-ambing di laut, Iman mengaku hanya memakan sampah laut atau tumbuhan laut yang mengapung sampai ke permukaan.

“Makan ya kayak sampah laut, kalau tidak ada tidak makan apa-apa,” ucapnya.

Iman harus bertahan hidup di lautan luas yang membawa tubuhnya dengan gelombang.

"Dua kali saya tenggelam, dalam posisi yang lemah tetap bertahan. Sampai ada orang Vietnam yang membantu saya," kata Iman.