RIAU ONLINE, PEKANBARU-Keberadaan Pak Ogah kian menjamur di Kota Pekanbaru. Mereka mengatur lalu lintas di ruas jalanan kota yang kerap macet dan padat kendaraan.
Padahal petugas dari Dishub bekerjasama dengan satlantas sudah berada di lokasi-lokasi yang padat arus lalu lintas. Keberadaan Pak Ogah sering terlihat di persimpangan maupun u-turn.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru Yuliarso mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan penertiban terhadap Pak Ogah. Namun, mereka kucing-kucingan dengan petugas yang melakukan penertiban.
"Kami bersama Forum Lalu Lintas sudah beberapa kali melakukan penindakan. Kita bawa ke kantor polisi, bahkan sempat sampai kita tahan mereka beberapa hari," kata Yuliarso, Rabu 11 Januari 2023.
Ia tidak menampik keberadaan Pak Ogah malah membuat keresahan masyarakat. Yuliarso menyebut, Pak Ogah bukan solusi untuk mengatur lalulintas.
"Pak Ogah itu oknum masyarakat yang mengatur lalu lintas tapi mereka mengharap imbalan. Ini kan sebenarnya tidak legal, juga tidak diperlukan. U-turn itu sudah diatur fungsi manfaatnya sudah jelas," paparnya.
Yuliarso menyebut, Pak Ogah masuk dalam kategori Gelandangan dan Pengemis (Gepeng). Pihaknya juga berharap ada andil Dinas Sosial dalam menertibkan oknum masyarakat yang menjadi Pak Ogah.
Mereka bertahan menjadi Pak Ogah karena para pengendara memberi tips uang. Tim Dishub sudah menawarkan solusi kepada Pak Ogah agar menjadi juru parkir. Namun, mereka menolak dan memilih kembali menjadi Pak Ogah.
"Kepada pengendara kami harapkan tidak memberikan tips kepada Pak Ogah. Terus kita razia, namun yang terjadi seperti kucing dan tikus. Kita hadir dia hilang, kita pergi mereka datang lagi," imbuhnya.