RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, direncanakan berkunjung ke Pekanbaru pada 4-5 Desember 2022 mendatang. Rencana kedatangan itu pun ditolak Koalisi Mahasiswa Riau Peduli Demokrasi (KMRPD).
Dengan membawa beberapa spanduk dan poster penolakan, KMRPD melakukan aksi unjuk rasa di kantor KPU Riau di Jalan Gajah Mada dan kantor Bawaslu Provinsi Riau, Jalan Adi Sucipto Pekanbaru pada Jumat, 2 Desember 2022.
Koordinator Umum KMRPD, Ahmad Rinaldi Hasibuan, meminta KPU dan Bawaslu Riau melarang kedatangan Anies Baswedan ke Pekanbaru. Menurutnya, Anies Baswedan mencuri start kampanye.
”Anies Baswedan ini selalu membawa politik identitas. Ini dikhawatirkan akan menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat Riau yang sudah hidup secara damai dan tentram,” tegasnya.
Kehadiran bakal calon Presiden 2024 yang diusung Partai NasDem itu dikhawatirkan akan memecahkan kedamaian dan ketentraman masyarakat Riau.
"Kami menolak kedatangan Anies Baswedan di Bumi Lancang Kuning karena disinyalir dan diduga akan menyebarkan paham politik identitas yang akan mengancam persatuan, kerukunan dan ketentraman masyarakat Riau," katanya.
"Kami juga meminta penyelenggara dan pengawas Pemilu yakni KPU dan Bawaslu memberikan edukasi politik kepada masyarakat Riau akan bahayanya politik identitas," tegas Ahmad.
Menanggapi itu, Ketua Divisi Sub SDM, Organisasi, dan Pelatihan Bawaslu Riau, Hasan, menemui para pengunjuk rasa. Ia menyebut, ini akan menjadi silaturahmi awal untuk membuka ruang diskusi.
"Karena dalam proses pengawasan Pemilu tidak hanya dilakukan Bawaslu tetapi juga masyarakat termasuk mahasiswa. Terkait apa yang menjadi aspirasi hari ini, Insha Allah, akan kita tindak lanjuti sesuai dengan kewenangan yang ada di kami,” kata Hasan.