RIAU ONLINE, PEKANBARU-Honor para Tenaga Harian Lepas (THL) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Kota Pekanbaru ternyata mengalami pemotongan mencapai 50 persen.
Kondisi ini diduga karena keterbatasan anggaran. Akibatnya, honor para THL yang bekerja di rumah sakit pemerintah itu pun mengalami pemotongan.
Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengaku sudah mendapatkan kabar tersebut. Ia langsung mempertanyakan hal ini kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru.
Dirinya juga memerintahkan Sekretaris Daerah Kota untuk menelusuri kesalahan dalam penganggaran di honor di RSD Madani. "Ada ngga dipotong, tidak pernah ada istilah dipotong," ujarnya, Kamis 24 November 2022.
Namun berdasarkan informasi dari BPKAD, memang ada kekurangan anggaran honor. Ia dengan tegas mengingatkan Direktur RSD Madani agar menyampaikan kondisi sebenarnya keuangan di rumah sakit pemerintah.
"Kalau uangnya kurang, tetap bayarkan sesuai. Baru ditambahkan penganggaran tahun depannya. Jangan dipotong honor itu," tegasnya.
Muflihun menegaskan kondisi ini terjadi karena proses penanggaran di rumah sakit itu tidak jelas. Ia menyebut selama ini pemerintah kota sudah membayarkan honor hingga tunjangan kinerja pegawai.
Ia menegaskan bahwa pemerintah kota sama sekali tidak ingin memotong honor para THL. Tapi memang penganggaran honor THL di rumah sakit itu kurang dari semestinya.
Direktur RSD Madani harus memahami mekanisme APBD. "Saya sampaikan ril nya seperti ini, nanti saya minta rumah sakit sesuaikan honor tersebut. Kekurangannya bisa dibayarkan tahun depan," ungkapnya.