Kejati Riau Tangkap Buronan Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Bangkinang di Jatim

Kejati-tangkap-Buronan-korupsi.jpg
(Dok. Kejati Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau kembali menangkap buronan dugaan korupsi Pembangunan Gedung RSUD Bangkinang, di Pulau Jawa, Selasa, 15 November 2022.

Direksi PT Gemilang Utama Allen, Kiagus Toni Azwarani, ditangkap tim Kejati di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim).

Kiagus Toni Azwarani telah menyandang status buron sejak Februari 2022 dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan gedung instalasi rawat inap tahap III RSUD Bangkinang, Kampar.

"Sudah diamankan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Beliau sejak ditetapkan sebagai tersangka sudah dilakukan pemanggilan sebanyak 3 kali ke alamatnya di Malang. Namun yang bersangkutan tidak pernah hadir dan ada akhirnya yang bersangkutan naik status kepda DPO," ujar Kepala Seksi (Kasi) Penyidikan pada Bidang Pidsus Kejati Riau, Rizky Rahmatullah, Rabu, 16 November 2022.

Penyidik Kejati Riau melakukan upaya pencarian setelah Kiagus Toni Azwarani ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).

Kiagus Toni Azwarani kemudian diketahui berada di Tabriiz House Kos Eksklusif, Jalan Kalijaga Nomor 29F Krajan, Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jatim.



"Alhamdulillah, berkat bantuan teman-teman dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang, yang bersangkutan bisa diamankan tadi malam. Kemudian kita berangkatkan tim melakukan penjemputan," terang Rizky.

Sebelum Kiagus Toni Azwarani, penyidik Kejati Riau sudah terlebih dahulu mengamankan mantan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kampar, Surya Darmawan, Senin, 10 Oktober 2022.

Selain dua nama tersebut, terdapat  4 orang yang dihadapkan ke meja hijau di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru. Mereka adalah Emrizal selaku Project Manager, Abd Kadir Jaelani sebagai Direktur PT Fatir Jaya Pratama, Mayusri selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Rif Helvi, Team Leader Management Konstruksi (MK) atau Pengawas.

Mereka terseret kasus dugaan korupsi kegiatan pembangunan ruang Irna tahap III di RSUD Bangkinang yang dilakukan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Kesehatan.

Pagu anggaran pembangunan tersebut mencapai Rp 46.662.000.000. Kegiatan pembangunan dilaksanakan oleh PT Gemilang Utama Allen selaku pemenang lelang dengan nilai kontrak sebesar Rp 46.492.675.038.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik oleh ahli fisik terdapat item-item pekerjaan sesuai kontrak yang tidak dikerjakan oleh penyedia. Seperti kamar mandi, lift yang belum dikerjakan, dan ada beberapa item yang tidak sesuai spek.

Dari perhitungan kerugian keuangan negara yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Riau, nilainya kerugian negara mencapai Rp 8.045.031.044,14.

Berdasarkan hasil penyidikan puluhan miliar anggaran proyek itu dinikmati oleh sejumlah pihak. Mulai dari Surya Darmawan yang diduga berperan sebagai makelar hingga Komisaris PT Fatir Jaya Pratama, Abd Kadir Djailani.

Selain itu, penyidik mengantongi bukti aliran dana ke pihak tersebut yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Satu di antaranya adalah bukti cek dan rekening koran PT Gemilang Utama Allen yang mengerjakan proyek ini.