RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mundurnya Hj Azlaini Agus, pendiri sekaligus kader Partai Amanat Nasional (PAN) Riau dari partai didirikan Bapak Reformasi, Amien Rais tersebut, menimbulkan tanda tanya, kemana ia akan menyalurkan hak-hak politiknya.
Anggota DPR RI 2004-2009 dari PAN ini mundur dari partai ia dirikan dan besarkan sejak 1 Oktober 2022 dengan mengirimkan surat pengunduran diri ditujukan ke Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan. Ia menjatuhkan pilihan politiknya ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Saya memilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) guna salurkan hak-hak politik saya. Ada 3 hal alasan Bunda (sapaan akrabnya) bergabung dengan PKS," jelas Hj Azlaini Agus, Senin, 7 November 2022.
Alasan pertama, tutur mantan Ketua MPP PAN Riau ini, PKS dinilai masih konsisten mewujudkan kehidupan demokrasi yang sehat dengan Checks and Balances terhadap penyelenggaraan negara. Dibuktikan dengan sikap menjadi oposisi PKS terhadap rezim berkuasa saat ini.
Azlaini menjelaskan, meskipun PKS dikategorikan sebagai partai menengah, tapi keberanian partai dakwah ini jadi oposisi menunjukkan keteguhan dan ketegaran partai tersebut wujudkan demokrasi yang sehat, apapun risikonya.
"Kita sadar betul, tidak semua partai berani mengambil sikap demikian. Bahkan partai-partai besar pun tidak cukup berani menjadi barisan oposisi," kata Wakil Ketua Ombudsman Republik Indonesia itu.
Kedua, tuturnya, hingga hari ini, PKS masih mampu mempertahankan idealisme politiknya sebagai partai berpihak kepada rakyat, bukan oligarki, dan menolak bersekongkol dengan anasir-anasir oligarki.
terakhir, PKS secara istikomah, meskipun perlahan-lahan, telah mampu menunjukkan sikap dan jatidiri sebagai partai terbuka yang menerima Keberagaman dan Kemajemukan sebagai keniscayaan.
"Saya melihat PKS berkomitmen untuk tetap mencintai NKRI, dan senantiasa berjuang menegakkan dan mempertahankan NKRI sampai tetes darah terakhir," ungkapnya.
Tak hanya mencintai dan mempertahankan NKRI, kata Azlaini Agus, PKS dinilai berkomitmen untuk berjuang sekuat tenaga mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Buktinya, sikap dan kinerja kader2nya.