RIAUONLINE, PEKANBARU - Pasca ditutupnya Bursa Malaysia Exchange Derivatives untuk memperingati Hari Raya Festival Diwali di India, harga komoditas minyak sawit mentah crude palm oil (CPO) naik tipis di sesi awal perdagangan.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja, mengatakan kenaikan pada harga CPO tampaknya disebabkan selisih harga CPO yang lebih murah dibandingkan dengan minyak saingan.
"Selisih harga yang cukup besar tersebut diprediksikan akan meningkatkan permintaan pada CPO, sehingga harga CPO dapat naik lagi ke depannya," ujar Defris, Selasa, 1 November 2022.
Dijelaskan Defris, permintaan beralihnya ke minyak sawit dari minyak nabati lainnya memungkinkan harga minyak sawit bergerak lebih tinggi. Meski hanya naik tipis, kondisi ini mempengaruhi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau juga ikut terkerek naik.
"Harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 2.791,86 per kg," imbuhnya.
Kendati demikian, Defris menyebut produksi CPO diprediksi bisa kembali terhambat akibat cuaca ekstrem dan hujan akhir tahun.
"Sebab banjir dan hujan lebat membuat para pekerja sulit memanen tanaman kelapa sawit dan memindahkan tandan buah segar ke pabrik untuk diproses," pungkasnya.