PUPR Pekanbaru Pesimis Tuntaskan Normalisasi Sungai Sail: Alat Terbatas

Sungai-sail.jpg
(Pekanbaru.go.id)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Aliran Sungai Sail di Kota Pekanbaru hingga kini masih mengalami proses normalisasi. Upaya normalisasi ini untuk mencegah pendangkalan terjadi di aliran sungai tersebut.

Kepala Dinas PUPR Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, mengatakan pihaknya pesimis normalisasi Sungai Sail dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Keterbatasan alat berat menjadi satu kendala.

"Normalisasi menjadi lambat karena alat berat yang dimiliki hanya berukuran kecil, sehingga untuk pengerukan sedimen sungai tidak maksimal. Kita butuh alat berat jenis amphibi berukuran besar," ujarnya, Jumat 7 Oktober 2022.

Ia menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS). Mereka menanti bantuan dari BWSS untuk menurunkan alat berat yang dibutuhkan.

"Kami sudah mengajukan peminjaman alat berat ukuran besar kepada BWSS. Namun sampai saat ini belum mendapat respon," jelasnya.



Sementara untuk wilayah kerja normalisasi, Dinas PUPR, dan BWSS telah membuat kesepakatan. Dari Jalan Datuk Setia Maharaja hingga Jalan Harapan Raya, upaya normalisasi Sungai Sail menjadi tanggung jawab Dinas PUPR.

Untuk kawasan bagian hilir menjadi kewenangan BWSS. "Namun karena kondisi Sungai Batak lebih mendesak, makanya Dinas PUPR mendahulukan normalisasi di Sungai Batak," kata Indra.

Dirinya menilai, normalisasi menggunakan alat berat besar akan mempercepat proses pengerukan. Namun hingga kini pihaknya masih menggunakan alat berat ukuran kecil.

Menurutnya, proses normalisasi masih akan memakan waktu lama. PUPR Pekanbaru hanya melakukan pengerukan Sungai Sail menggunakan satu alat berat jenis long arm. Pengerukan telah dilakukan sejak tiga bulan lalu.