Perempuan tewas dengan leher terikat di dalam mobil di basement DPRD Riau. Wanita itu diduga ASN bernama Fitria/istimewa
(istimewa)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang nekat melakukan bunuh diri. Depresi, stres, gangguan obat, hubungan asmara, keuangan, serta hubungan interpersonal seringkali ikut berperan.
Pada kasus dugaan bunuh diri pada jasad wanita yang ditemukan di basement kantor DPRD Riau, Sabtu, 10 September 2022, leher korban tampak terjerat tali.
Dalam kasus ini, tali yang menjerat leher korban menutup suplai udara pada fadal reflek pernafasan. Sehingga suplai oksigen ke otak dan beberapa organ tubuh lainnya, seperti paru-paru kosong.
Akibatnya, organ-organ yang cara kerjanya membutuhkan suplai oksigen, tak bisa berfungsi secara normal sehingga membuat mata membelalak, wajah membiru, lidah menjulur.
Selain itu, orang yang bunuh diri dengan gantung diri tentunya akan ditemukan bekas jeratan tali di sekitar leher dan kotoran air seni, tinja, atau sperma. Karena, gabungan antara efek gravitasi dan lemasnya semua otot yang berfungsi sebagai klep bagi zat-zat buang tersebut.
Otot-otot orang mati sudah pada kendur, untuk dubur dan kandung kemih punya otot yang bisa berfungsi untuk menahan kotoran yang ditampung. Kalau otot tersebut mati, tentu saja kotoran yg tertampung akan keluar.
Lalu, ditemukan pula bintik di ujung jari tangan dan kaki korban, serta TKP yang umumnya rapi.
Kadang ditemukan juga surat wasiat dan pintu, serta, akan jendela tertutup rapat dari dalam, tempat menggantung terjangkau oleh korban, ada alat tumpu, alur jerat umumnya serong atau miring, simpul pada tali ditemukan pada tengah atau samping leher.
Sementara pada jasad wanita yang diketahui berinisial FY, di basement DPRD Riau dan ditemukan dalam kondisi leher terikat kain dan tergantung pada pegangan tangan bagian tengah mobil ditemukan bercak darah yang telah menghitam keluar dari mulut dan hidung korban.
Sedangkan matanya tidak dalam kondisi terbelalak, melainkan dalam kondisi tertutup. Lidah korban juga tidak dalam kondisi terjulur, melainkan mulut dalam kondisi tertutup rapat.
Hal ini tentunya memicu pertanyaan, benarkah FY mengakhiri hidupnya dengan gantung diri?
Menurut kabar yang beredar, FY terlibat hubungan asmara dengan F yang juga berprofesi sebagai ASN.
Saat ini F sudah dimintai keterangan berserta 11 orang lainnya oleh penyidik kepolisian dan ditahan di Mapolresta Pekanbaru.