RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah saat ini tengah mengkaji kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Sebelumnya, beberapa jenis BBM non subsidi seperti Pertamina Dex, Pertamax Turbo, dan Dexlite telah mengalami kenaikan pada 3 Agustus 2022 lalu.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho, menyatakan penolakan atas rencana kenaikan BBM jenis Pertalite. Menurut dia, jika segala jenis BBM naik maka akan sangat berpengaruh terhadap harga-harga barang, terutama kebutuhan pokok.
"Pertalite itu BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, khususnya menengah ke bawah. Kalaulah ini naik takutnya inflasi makin tak terkendali," terang Agung, Rabu, 24 Agustus 2022.
Sebab itu, Politikus Demokrat itu menolak kenaikan BBM subsidi tersebut, mengingat harga komoditas kebutuhan pokok di pasaran masih fluktuatif.
“Bila kondisi ini terjadi maka yang paling dirugikan adalah masyarakat. Karena pasti kenaikan harga BBM apalagi yang bersubsidi, akan diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan pokok,” katanya.
Agung berkata, persoalan ekonomi masyarakat juga belum sepenuhnya pulih. Jika BBM subsidi melonjak naik, maka masyarakat akan mengalami kesulitan ekonomi lagi karena pasca pandemi belum benar-benar stabil.
"Belum sampai setahun ini kan normal akibat pandemi. Situasi ekonomi juga belum sepenuhnya pulih. Lagi-lagi yang akan menghadapi kesulitan pastinya masyarakat," pungkasnya.