Gojek Edukasi Mitra Driver Pekanbaru Jadi Pelopor Ciptakan Ruang Publik Aman

Gojek-Edukasi.jpg
(Istimewa)

 

 

RIAUONLINE, PEKANBARU - Gojek di Sumatera, sebagai bagian dari platform on-demand terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara terus memperkuat standar keamanan layanan melalui inisiatif #GojekPilihanNyAman. Hal ini menyusul berbagai kasus kekerasan seksual masih saja terjadi di tengah masyarakat.

Upaya komprehensif ini tak terbatas pada keamanan ekosistemnya saja, namun juga untuk dapat berkontribusi menciptakan ruang publik yang aman, terbebas dari kekerasan seksual.

Komitmen Gojek terhadap keamanan diwujudkan secara konkret salah satunya melalui peningkatan pelatihan anti-kekerasan seksual bagi mitra driver yang akan kembali berlangsung secara tatap muka.

Sebelum pandemi, pelatihan sejenis telah berjalan di 8 kota operasional utama dan di tahun 2022 ini Gojek menargetkan akan melangsungkan pelatihan bagi mitra driver di 10 kota, salah satunya adalah Pekanbaru, sebagai kota bisnis utama Gojek di Sumatera.

District Head Gojek Pekanbaru, Julianda Wirda Pratama, mengatakan melalui edukasi, pihaknya ingin membangun kesadaran serta pemahaman, khususnya para mitra driver Gojek mengenai pentingnya bergerak bersama menciptakan ruang aman yang bebas dari kekerasan seksual.

"Gojek ingin membangun budaya aman dan mendorong mitra-mitranya untuk secara konsisten menjadi pelopor penciptaan ruang publik yang aman, misalnya dengan sigap membantu atau mengambil tindakan ketika menemui kasus kekerasan seksual di ruang publik,” kata Julianda, Selasa, 23 Agustus 2022.

Julianda menuturkan edukasi kepada mitra driver terkait topik anti-kekerasan seksual selama ini juga telah berlangsung secara online melalui Tips Pintar di aplikasi dan telah diikuti oleh ratusan ribu mitra driver dari seluruh Indonesia. 

Saat itu, sebut Julianda, pihaknya telah meluncurkan Pusat Edukasi dan Bantuan yang dapat diakses oleh masyarakat luas melalui gjk.id/lawankekerasanseksual. 



"Di sini masyarakat dapat mempelajari langkah-langkah pencegahan kekerasan seksual maupun cara melaporkannya. Informasi dikemas dalam bahasa yang sederhana serta format yang ringan, misalnya dengan bentuk kuis, sehingga mudah dipahami,” tambah Julianda.

Inisiatif Gojek dalam upayanya melawan kekerasan seksual di ruang publik turut diapresiasi dan didukung oleh Asisten 2 Sekretariat Daerah Kota Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Riau, El Syabrina, mewakili Walikota Pekanbaru.

El Syabrina dalam pidatonya menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan pelatihan anti kekerasan seksual secara tatap muka untuk membangun kesadaran para mitra driver Gojek mengenai pentingnya bergerak bersama menciptakan ruang publik yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.  

"Alhamdulillah Gojek secara proaktif menyelenggarakan pelatihan ini agar para mitra juga bisa memberikan rasa aman kepada diri sendiri. Terutama kepada mitra-mitra perempuan. Kepada para mitra pria, juga penting untuk bisa memberikan rasa aman kepada para pelanggan perempuan. Jika Gojek terus memberikan rasa aman kepada para pelanggannya, tentu Gojek akan lebih banyak dipilih pelanggan,” ungkap El Syabrina dalam pidatonya.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Khusus Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau, Efia Nurita, u dalam paparan terkait upaya pencegahan kekerasan seksual di Provinsi Riau.

Pelatihan anti-kekerasan seksual yang Gojek lakukan difasilitasi oleh organisasi Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND) bagian dari Koalisi Ruang Publik Aman dan Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR). Pelatihan menyasar mitra-mitra yang merupakan perwakilan komunitas, sehingga diharapkan ilmu yang mereka dapat melalui pelatihan ini dapat turut disebarkan kepada anggota-anggota komunitas yang lain.

Site Leader & Co-Director DEMAND (Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan Seksual), Anindya Restuviani, mengapresiasi inisiatif Gojek untuk mengajak mitra drivernya berperan aktif bila melihat tindak kekerasan seksual di sekitarnya.

“Pada pelatihan tatap muka, mitra driver berkesempatan mengenal apa yang dimaksud dengan kekerasan seksual, jenis kekerasan seksual, serta dampak kekerasan seksual secara mendalam. Mitra juga dilatih untuk mempraktikkan cara membantu korban kekerasan seksual dengan menggunakan metode intervensi saksi (active bystander)," kata Anindya.

Langkah edukasi yang Gojek lakukan tidak hanya menyasar mitra driver. Pelatihan berkelanjutan terkait penanganan pelaporan kekerasan seksual juga diberikan bagi Tim Unit Darurat, baik tim yang bertugas menerima laporan melalui tombol darurat, maupun tim yang menangani laporan di lapangan sehingga mereka dapat senantiasa mengadopsi perspektif korban dalam menjalankan tugasnya.

Tiga Pilar #AmanBersamaGojek: Upaya Keamanan Menyeluruh Serangkaian inisiatif di pilar edukasi yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan bagian dari inisiatif #AmanBersamaGojek, yang juga terdiri dari dua pilar lainnya yakni pilar teknologi dan proteksi. Inisiatif ini membuat Gojek dapat menghadirkan keamanan baik di dalam aplikasi, maupun di luar aplikasi (ruang publik).

Pilar Teknologi Gojek SHIELD yang terdapat pada aplikasi Gojek berfungsi memastikan keamanan konsumen dari sebelum memulai perjalanan, selama perjalanan, dan pada situasi darurat. Fitur tersebut diantaranya; verifikasi muka dan identitas driver, penyamaran nomor telepon, bagikan perjalanan, serta tombol darurat yang terhubung dengan Customer Care dan Tim Unit Darurat yang siaga 24/7 dan mengadopsi perspektif korban.

Pilar selanjutnya yakni proteksi, dijalankan untuk meminimalisir dampak risiko yang terjadi. Layanan GoRide dan GoCar telah dilengkapi perlindungan asuransi perjalanan. Bagi pelanggan yang membutuhkan perlindungan tambahan, Gojek juga menyediakan asuransi PerjalananAman+ dengan premi Rp 1.000 dengan manfaat pertanggungan hingga Rp 350 juta.

Selain itu Gojek juga membuat Zona #AmanBersamaGojek yang merupakan ruang tunggu ramah perempuan, berlokasi di shelter atau titik jemput milik Gojek dan tersebar di lokasi strategis, dekat keramaian atau pun berada di titik transportasi publik. Zona #AmanbersamaGojek mengacu pada kajian After Dark: Encouraging Safe Transit for Women Travelling at Night dari UN Women dan Pulse Lab Jakarta, untuk memahami keamanan dan mobilitas perempuan di wilayah perkotaan khususnya malam hari.

Dengan dilengkapi materi edukasi publik yang menyosialisasikan ruang publik aman, fasilitas ini tak hanya menjadi ruang tunggu yang aman, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas, khususnya yang beraktivitas di sekitar area Zona #AmanBersamaGojek ini.

Di Pekanbaru, Zona #AmanBersamaGojek sudah hadir di Titik Jemput Gojek yang berada di Living World Pekanbaru. Zona #AmanBersamaGojek sebelumnya telah tersedia di beberapa titik di Jakarta, Bogor, Bandung dan Surabaya, serta terus diperluas keberadaannya seiring perluasan fasilitas titik jemput yang dimiliki oleh Gojek