RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto, menyoroti kebijakan Pertamina tentang penerima BBM bersubsidi bagi kendaran 1500 CC atau 2000 CC lewat myPertamina.
Menurut Hardianto, klasifikasi CC kendaraan bakal sulit diterapkan di lapangan karena tak semua kendaraan dengan CC tinggi dimiliki oleh masyarakat yang ekonomi berkecukupan.
"Karena rata-rata memang masih ada juga kendaraan di atas 1500 CC tapi tak bisa dikategorikan mobil mewah atau orang kaya. Sedangkan tujuannya kan bagaimana nantinya BBM bersubsidi ini dinikmati dan disalurkan bagi masyarakat yang berhak menerimanya," katanya, Kamis, 29 Juli 2022.
Ia mencontohkan misalnya mobil bermerek Panther di atas 2000 CC, menurutnya, bukan mobil mewah yang dimiliki orang kaya.
"Mohon maaf, tapi itu bukan mobil mewah, ya mobil umum saja. Kemudian Inova yang model sebelum Reborn, hari ini dari segi kemampuan membeli bukan barang mewah, dibandingkan model Reborn yang terbaru," jelas Hardianto.
Sebab itu, Politikus Gerindra itu meminta pemerintah dan Pertamina memperhatikan bahwa kategori masyarakat yang bisa menerima subsidi tak bisa hanya distandarisasikan pada besaran CC mobil.
"Tentu ada klasifikasi khusus. Sehingga kalau pemerintah dan Pertamina menuntut jangan sampai salah sasaran penerima bbm bersubsidi ini, maka jangan sampai juga yang seharusnya berhak menerima justru malah tak bisa menerima," tegasnya.
"Karena klasifikasi cuma berdasarkan CC tadi. Okelah kalau ada SPBU yang punya kebijakan khusus dengan melihat kendaraannya bertahun rendah. Tapi bagaimana dengan SPBU yang menjalankan aturan tegak lurus karena takut diberi sanksi oleh Pertamina, kan bahaya dan masyarakat dirugikan," pungkas Hardianto. (Adv DPRD Provinsi Riau)