RIAU ONLINE - Kebanyakan orang akan mendapatkan pembagian daging kurban saat Idul Adha. Tak sedikit pula yang menyimpan daging di lemari pendingin agar tahan lama, bahkan hingga berhari-hari.
Banyaknya daging hewan kurban yang diterima, pastinya tidak akan dihabiskan dalam waktu satu hari. Namun, boleh atau tidaknya menyimpan daging kurban menjadi pertanyaan umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW pernah melarang umat muslim untuk menyimpan daging kurban dari 3 hari. Pendapat ini diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Umar RA.
Ali bin Abi Thalib RA berkhutbah dan mengingatkan para jamaah, beliau menyampaikan, “Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang kalian untuk makan daging qurban kalian lebih dari 3 hari. Karena itu, janganlah kalian makan (lebih dari 3 hari).’ (HR. Muslim 5210, dan Nasai 4442), seperti dilansir dari Suara.com, Minggu. 10 Juli 2022.
Menurut NU Online, Rasulullah SAW melarang sahabatnya untuk menyimpan daging kurban berkaitan dengan orang-orang Arab yang datang dari desa-desa ke kota. Rasulullah SAW juga melarang penduduk Madinah untuk menyimpan daging kurban lebih dari 3 hari agar Arab Badui pulang ke kampungnya tanpa tangan hampa.
Seiring dengan berubahnya situasi, Rasulullah SAW mengizinkan sahabat untuk menyimpan daging kurban, namun hanya berlaku sepertiga maksimal daging kurban menjadi hak kurbanis. Sementara itu dua pertiga daging kurban disedekahkan atau dibagikan kepada mustahiq atau orang yang berhak mendapakan daging kurban.
Menurut Imam An-Nawawi, ulama berbeda pendapat mengenai menyimpan daging kurban. Ada ulama yang menyatakan makruh tahrim dan ada ulama yang menyatakan makruh tanzih. Imam An-Nawawi menyatakan bahwa menyimpan daging kurban dibolehkan dalam syariat Islam.
Imam An-Nawawi dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab menyebutkan bahwa, "Diperbolehkan untuk menyimpan daging qurban. Walaupun dulu menyimpan tiga hari hal itu dilarang. Namun kemudian Nabi SAW mengizinkannya. (An-Nawawi, Al Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, hal. 418 jilid. 8)
Hal ini berdasarkan riwayat dari Aisyah RA. Dari Abdurrahman dari ayahnya, beliau pernah bertanya kepada Aisyah RA, benarkah Rasulullah SAW pernah melarang makan daging kurban lebih dari 3 hari? Aisyah RA menjawab "Beliau hanya melarang hal itu karena kelaparan yang dialami sebagian masyarakat. sehingga beliau ingin agar orang yang kaya memberikan makanan (daging qurban) kepada orang miskin. Kami menyimpan dan mengambil daging paha kambing, lalu kami memakannya setelah 15 hari." (HR. Bukhari).