RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Riau Herman mengatakan, ketersediaan hewan kurban untuk Provinsi Riau cukup.
"In syaa Allah ketersediaan hewan kurban cukup. Kita sudah pasok ribuan sapi," katanya, Senin, 20 Juni 2022.
Herman menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban, puluhan ribu sapi telah dipasok dari tiga provinsi, yakni rovinsi Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Sumatera Barat.
Dari tiga provinsi tersebut, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi pemasok terbanyak hewan ternak sapi. Kemudian, disusul Provinsi Bali dan Sumatera Barat (Sumbar).
Kebutuhan hewan kurban di Riau sebanyak 42 ribu. Diperkirakannya, 70 persen pasokan sapi kurban sudah masuk ke Riau.
Untuk hewan kurban yang didatangkan dari Sumbar, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dua provinsi, NTT, dan Bali.
Pasalnya, Sumbar termasuk wilayah yang banyak terdapat kasus Penyakit Mulut dan Kuku( PMK). Namun, karena kebutuhan sapi kurban harus dicukupi, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memberikan keringanan memperbolehkan mendatangkan sapi dari Sumbar dengan pemeriksaan kesehatan ketat.
Setiap hewan sapi dipasok, Pemprov Riau berkewajiban mengecek atau konfirmasi langsung ke dinas terkait dan tempat ternak sapi tersebut. Hal ini untuk memastikan sapi yang dipasok benar-benar terbebas dari PMK.
"Memang Sumbar banyak kasus PMK. Makanya kita perketat setiap hewan yang akan dipasok wajib ada surat kesehatannya. Kita cek langsung kondisi realnya. Kita tidak mau jadi masalah. Karena kita memang butuh," pungkasnya.