RIAUONLINE, PEKANBARU - Sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru masih dalam kondisi rusak. Satu di antaranya, yakni ruas Jalan Delima yang sudah lama mengalami kerusakan sehingga kini harus ditambal sulam.
Ruas Jalan Delima sudah mengalami beberapa kali proses tambal sulam. Namun ruas jalan tersebut kembali mengalami kerusakan akibat drainase sekitar ruas jalan itu tidak berfungsi dengan baik.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengimbau masyarakat untuk bersabar karena Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru berupaya melakukan perbaikan secara bertahap.
"Kita laksanakan, tapi mungkin secara bertahap," ujarnya usai meninjau lokasi perbaikan jalan, Kamis 2 Mei 2022.
Dirinya menyadari, bahwa pada tahun ini belum semua ruas jalan dan drainase bisa diperbaiki. Ia pun mendorong Dinas Pekerjaan dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru bisa menuntaskan permasalahan ini.
Pemko Pekanbaru pada tahun ini menggelontorkan anggaran belasan miliar rupiah untuk perbaikan ruas jalan rusak. Anggaran ini untuk operasional dan pemeliharaan atau OP.
Besaran anggaran OP tersebut di dinas mencapai Rp 15 miliar. Anggaran ini hanya cukup untuk anggaran rutin.
"Jumlah ini termasuk operasional, perawatan hingga gaji untuk pasukan kuning," terang Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.
Idealnya, kata Indra, ada anggaran pemeliharaan berkala, namun pemerintah tidak punya anggaran untuk itu.
Indra mengaku bahwa pemerintah tidak bisa melakukan overlay atau pelapisan terhadap ruas jalan berlubang. Padahal seyogyanya ruas jalan rusak 40 persen mestinya overlay.
"Mestinya harus dilapis ulang, tapi kita belum lakukan itu. Maka kita masih melakukan pemeliharaan dengan tambal sulam," jelasnya.
Sejumlah ruas jalan rusak kerap tergenang air saat hujan deras melanda kota. Kondisi itu disebabkan drainase yang tidak berfungsi dengan baik sehingga air pun meluber hingga ke jalan.
Muflihun juga mendapati pemilik ruko yang sengaja menutup drainase di depannya. Ia menyebut bahwa ulah oknum pemilik atau penyewa ruko membuat drainase tidak berfungsi dengan baik lantaran penuh dengan sampah.
Bagian drainase yang tertutup menyulitkan proses pengerukan drainase yang ada. Mereka juga tidak membuat bak kontrol sehingga tidak diketahui kondisi drainase yang tersumbat sampah.